Suara.com - Puzzle merupakan salah satu mainan edukatif yang sering disediakan para orangtua untuk anaknya. Permainan merangkai potongan gambar ini hadir dalam beragam tingkat kesulitan, yang dapat disesuaikan dengan usia anak. Tapi, benarkah puzzle dapat membuat anak jadi pintar, atau membantu mempertajam memori anak? Untuk lebih jelasnya, simak manfaat main puzzle berikut ini, seperti dilansir dari laman Premiumjoy.
1. Membantu anak berpikir untuk menyelesaikan masalah
Akhir dari permainan puzzle yaitu menyelesaikan satu bentuk gambar atau teka-teki yang terdapat di dalamnya. Dengan bermain puzzle, anak akan terbiasa untuk memecahkan suatu masalah. Ia akan berpikir mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Anak pun akan terbiasa berpikir untuk menyelesaikan masalah, alih-alih lari dari masalah atau membiarkannya.
2. Mempertajam memori anak
Bermain puzzle akan membuat ingatan anak menjadi lebih tajam. Hal ini karena dengan bermain puzzle, anak dapat memahami langkah dan pentunjuk untuk menyelesaikan permainan tersebut. Secara tidak langsung, anak akan mengingat pola dan potongan gambar yang sesuai dengan bentuk puzzle tersebut.
3. Mengasah kemampuan motorik anak
Puzzle terdiri dari berbagai bentuk dan gambar, muali dari huruf atau kata, angka, atau lainnya. Lewat gambar puzzle, anak akan mempelajari berbagai hal.
4. Melatih kecerdasan visual spasial
Kecerdasan visual spasial adalah kecerdasan berpikir dan belajar dengan gambaran, memahami bentuk pola dan ruang suatu benda, termasuk berpikir secara kreatif.
Menurut studi yang dilakukan oleh University of Chicago, Amerika Serikat, pada 2011, balita biasa yang bermain puzzle memiliki kemampuan visual spasial yang lebih baik daripada mereka yang tidak. Hal ini karena mereka yang bermain puzzle akan meningkatkan kemampuan mengenali dan memahami bentuk, ukuran, warna, dan ruang.
5. Melatih keterampilan sosial
Puzzle akan melatih anak untuk belajar mengenai kesabaran dan kerja sama. Bentuk puzzle yang beragam terkadang membuatnya mudah untuk dikerjakan, tetapi ada juga yang sulit. Puzzle yang sulit membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya. Ini tentu akan melatih kesabaran anak.
6. Melatih koordinasi mata dan tangan
Puzzle merupakan permainan yang membutuhkan kemampuan penglihatan dan tangan yang baik. Dengan bermain puzzle, anak akan melatih kemampuan menghubungkan apa yang dilihat mata dan bagaimana respons yang dilakukan tangan.
7. Melatih konsentrasi
Saat mengerjakan puzzle, anak akan fokus untuk menyelesaikannya. Ia akan konsentrasi untuk menyelesaikan puzzle tersebut hingga selesai. Hal ini menunjukkan bahwa puzzle sangat berguna untuk melatih konsentrasi. Anak akan terbiasa berkonsentrasi dalam mengerjakan sesuatu. Namun, orangtua harus membantunya terutama saat pertama kali. Hal ini untuk mencegahnya dirinya frustrasi dan membenci permainan ini. (Fajar Ramadhan)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia