Suara.com - Membawa tas ransel terlalu berat tak hanya membuat pundak jadi pegal. Punggung juga bisa sakit sesudahnya. Dan tak hanya itu, membawa tas ransel yang cukup berat juga berbahaya karena dapat mengubah postur tubuh.
Dilansir dari laman RD, profesor bedah ortopedi dan direktur trauma tulang belakang di Cedars- Sinai Spine Center di Los Angeles, Neel Anand, MD, mengatakan bahwa membawa tas ransel yang terlalu berat akan memaksa tubuh untuk membungkuk ke depan. Selain itu, beban pada tas yang berlebih juga dapat melengkungkan punggung Anda yang memengaruhi tulang belakang.
Dokter pengobatan fisik dan rehabilitasi, D’Wan Carpenter, DO, mengatakan bahwa membawa tas ransel yang berat setiap hari dapat menyebabkan ketidaksejajaran tulang belakang dan percepatan proses degeneratif dari penuaan normal tulang belakang.
Tas ransel yang terlalu berat juga dapat meningkatkan risiko terkena artritis, yaitu penyakit peradangan atau degenerasi struktur sendi. Berat dari tas ransel akan disalurkan melalu sendi tulang belakang, pinggul, dan lutut yang dapat meningkatkan risiko artritis dini.
Terlalu sering membawa tas berat juga membuat otot tubuh Anda melemah. Hal ini karena banyaknya tekanan pada punggung sehingga membuatnya menekuk ke depan terlalu lama. Selain itu, hal ini juga bisa menyebabkan sakit kepala karena otot leher terlalu banyak bekerja. Otot leher yang tertarik akan menimbulkan sakit kepala.
Nah, untuk mengurangi berbagai risiko di atas, biasakan untuk tak lagi membawa tas ransel terlalu berat. Kurangi beban tas Anda dengan beberapa cara berikut.
1. Kurangi beban tas
Usahakan hanya membawa barang yang penting di dalam tas, untuk menjaga punggung Anda tetap aman. Berat tas maksimal yang bisa Anda bawa biasanya sekitar 10 sampai 15 persen dari berat badan.
2. Perhatikan cara memakai tas
Cara memakai tas juga harus diperhatikan. Pastikan tas yang dipakai tidak kendur sehingga menarik otot punggung yang sensitif. Pastikan tas yang dikenakan nyaman dan tidak menarik otot punggung terlalu keras.
3. Jenis tas yang digunakan
Jenis tas yang digunakan juga sangat mempengaruhi kondisi tubuh. Usahakan cari tas yang lebar dan berkontur. Tas jenis ini akan sangat baik bagi tubuh. Pastikan juga menggunakan tas yang memiliki bantalan agar punggung tidak terlalu tertekan. Selain itu, tas yang memiliki tali di bagian pinggang juga baik karena dapat membantu menyebarkan beban yang ada. (Fajar Ramadhan)
Baca Juga: Sambut Weekend dengan Liburan, Ransel atau Tas Selempang yang Lebih Baik?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025