Suara.com - Data Kantor Statistik Nasional Inggris menunjukkan, sebanyak 10 persen penderita virus corona Covid-19 mengembangkan Long Covid-19 dan masih merasa kesakitan setelah 12 minggu.
Di samping itu, ada ratusan ibu dan ayah yang khawatir kurangnya kesadaran di antara dokter dan kurangnya pengujian virus menutup skala sebenarnya dari Long Covid-19. Apalagi kondisi Long Covid-19 ini juga dikenal sebagai sindrom pasca Covid-19 pada anak-anak.
Berdasarkan laporan The Sun, ada banyak orangtua bersedih mengenai kondisi anaknya yang harus memakai kursi roda, karena nyeri sendi atau kelelahan luar biasa akibat virus corona.
Setelah 6 bulan atau lebih terinfeksi virus corona, anak-anak mengeluhkan pusing, kabut otak, jantung berdebar, kejang dan ruam kulit.
Kondisi ini dialami oleh guru pilates yang berbasis di Dorset Sammie McFarland yang memanggil dokter setelah putrinya usia 15 tahun, Kitty jatuh pingsan karena kelelahan, pusing dan nyeri dada.
Sammie (44) juga menderita Long Covid dan tercengang ketika dokter mengatakan bahwa Kitty pun memiliki gejala yang serupa.
Ia pun mendirikan kelompok pendukung Long Covid Kids pada November 2020 untuk wadah para orangtua saling berbagi pengalaman yang serupa.
Dalam waktu kurang dari 2 bulan, jumlah keanggotaan sudah mencapai lebih dari 450 keluarga. Salah satu pendiri kelompok ini adalah Frances Simpson, seorang dosen psikologi yang kedua anaknya mengalami Long Covid sejak Maret 2020.
Saat itu Frances sempat meminta pendapat orangtua lainnya tentang kondisi anaknya melalui media sosial. Kemudian, hampir 90 persen dari 162 orangtua juga mengatakan anak-anaknya masih tak berdaya selama 3 bulan sejak terinfeksi.
Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona, Pria Ini Malah Punya Banyak Abses di Paru
"Keanggotaan kami terdiri dari orangtua yang anak-anaknya sudah sakit sejak Febuari 2020 lalu, tapi tidak ada kaitannya dengan Covid-19. Anak-anak kami tidak dikenali sebagai penderita virus corona karena dokter tidak mengenali gejalanya," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!