Suara.com - Beberapa negara telah memulai vaksinasi setelah sekian lama pandemi virus corona Covid-19, seperti Inggris, India dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, vaksinasi Covid-19 telah dimulai sejak 13 Januari 2021.
Pada tahap awal vaksinasi ini, orang-orang akan mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 dan akan dijadwalkan untuk mendapatkan dosis kedua nantinya.
Tetapi, sebagian besar orang pasti memiliki banyak keingintahuan tentang vaksin Covid-19 yang diberikan kepada mereka setelah menunggu berbulan-bulan. Hal itu sangat wajar karena semua orang pasti ingin tahu tindakan yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah vaksin.
1. Sebelum vaksin Covid-19
Sebenarnya dilansir dari Times of India, tidak ada panduan resmi tentang langkah-langkah khusus yang harus dilakukan sebelum vaksin Covid-19. Satu-satunya hal yang harus dipertimbangkan semua orang adalah kondisinya sehat dan ketahui riwayat penyakit yang dimiliki.
Misalnya, wanita hamil atau mereka dengan komorbiditas tinggi bisa mempertimbangkan untuk menunda inokulasi. Para ahli mengatakan bahwa seseorang tidak boleh terlibat dalam aktivitas yang bisa membahayakan kesehatan sebelum mendapat giliran vaksin.
Selain itu, orang perlu menghindari stres dan aktivitas apapun yang bisa memengaruhi kondisinya sebelum divaksin.
2. Selama vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19 tidak berbeda dengan vaksin lainnya. Tapi, semua orang harus tetap melakukan protokol kesehatan setelah vaksin karena masih berada di tengah pandemi virus corona.
Baca Juga: Amankah Suntik Vaksin Covid-19 Ketika Sedang Flu? Ini Kata Ahli!
Apalagi, seseorang diklaim baru bisa mendapatkan kekebalan yang efektif setelah mendapat suntikan dosis kedua vaksin. Jadi, semua orang masih harus memakai masker, menjaga jarak dan menjaga kebersihan tangan.
3. Setelah vaksin Covid-19
Vaksin bekerja untuk memanfaatkan respons tubuh melawan virus. Jadi, hindari tugas atau aktivitas apapun yang bisa mengganggu kinerja vaksin dalam tubuh setelah disuntikkan.
Usahakan hindari stres, cukup tidur, tetap aktif secara fisik dan jaga pola makan. Karena, obesitas, stres dan kecemasan bisa memengaruhi kinerja vaksin dalam tubuh.
Biasanya, seseorang akan diminta untuk menunggu beberapa waktu antara 15-20 menit setelah suntik vaksin. Ahli akan memantau reaksi yang mungkin terjadi setelah seseorang menerima vaksin.
Pada dasarnya, efek samping setelah suntik vaksin adalah hal yang umum, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan dan panas dingin. Semua efek samping ini justru bertanda baik dan normal bahwa vaksin telah bekerja dalam tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia