Suara.com - Dunia menghadapi "kegagalan moral yang dahsyat" atas distribusi vaksin COVID-19. Hal itu karena negara-negara kaya mendapatkan lebih banyak.
Sementara negara-negara seperti Amerika Serikat melaporkan distribusi lebih dari 31 juta dosis kepada penduduk sejauh ini. Padahal negara-negara yang lebih miskin telah menerima imunisasi dalam jumlah yang sangat sedikit.
“Hanya 25 dosis telah diberikan di satu negara berpenghasilan terendah - bukan 25 juta, bukan 25.000, hanya 25," kata direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Saya harus terus terang: Dunia berada di ambang kegagalan moral yang dahsyat," kata Tedros tentang upaya vaksin dunia saat ini.
“Memang benar bahwa semua pemerintah ingin memprioritaskan vaksinasi pada petugas kesehatan dan lansia mereka sendiri terlebih dahulu. Tetapi tidaklah benar bahwa orang dewasa yang lebih muda dan lebih sehat di negara kaya divaksinasi sebelum petugas kesehatan dan orang tua di negara miskin. Akan ada cukup vaksin untuk semua orang, "katanya pada pembukaan pertemuan dewan eksekutif tahunan badan tersebut di Jenewa, Swiss.
“Kami sekarang menghadapi bahaya nyata bahwa meskipun vaksin membawa harapan bagi beberapa orang, mereka menjadi penghalang lain di dinding ketidaksetaraan antara dunia kaya dan miskin," kata Tedros.
Dia mengatakan masalah besar adalah bahwa pembuat vaksin telah melalui proses persetujuan pemerintah di negara-negara kaya terlebih dahulu karena di sanalah uang akan dihasilkan.
“Pendekatan saya-pertama ini tidak hanya membuat orang-orang termiskin dan paling rentan di dunia dalam risiko, tetapi juga merugikan diri sendiri, '' desak kepala WHO.
“Pada akhirnya, tindakan ini hanya akan memperpanjang pandemi, memperpanjang rasa sakit kami, pembatasan yang diperlukan untuk mengatasinya, dan penderitaan manusia dan ekonomi. "
Baca Juga: Isu Chip Dalam Vaksin Covid-19, Satgas: Saya Tegaskan Itu Hoaks
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global