Suara.com - Anak balita juga rentan terkena penyakit meningitis atau radang selaput otak. Tetapi, pada anak usia kurang dari enam bulan gejalanya agak sulit dibedakan dengan penyakit infeksi biasa.
Dokter spesialis anak neurologi dr. Herbowo Agung Sp.A(K). mengatakan bahwa gejala meningitis pada anak usia di atas dua tahun lebih mudah dikenali.
"Nomor satu pasti demam hampir 95 persen, 80 persen disertai muntah, 70 persen kaku kuduk atau leher kaku, jadi nengok aja sakit. Kemudian disertai kejang, penurunan kesadaran," jelas dokter Herbowo saat siaran langsung Instagram bersama @kenapaharusvaksin, Selasa (19/1/2021).
Demam yang menjadi gejala meningitis juga kebanyakan tidak terlalu tinggi, kata dokter Herbowo. Rata-rata suhu tubuh hanya sekitar 37,5-38,5 derajat celsius. Meski begitu, bukan tidak mungkin juga terjadi demam tinggi hingga di atas 40 derajat celsius.
Sedangkan pada bayi usia kurang dari enam bulan, gejala demam belum tentu terjadi. Dokter Herbowo mengatakan, paling umum gejala hanya rewel, kejang, juga ubun-ubun menonjol.
"Kalau anak di bawah umur 6 bulan ada (ubun-ubun) menonjol itu hati-hati. Sangat besar kemungkinan meningitis," kata Herbowo.
Untuk antisipasi, dokter Herbowo menyarankan, jika anak hanya mengalami demam tanpa ada gejala lain yang mengarah pada meningitis, maka bisa tunggu 3-4 hari sebelum dibawa ke dokter. Sebab menurutnya, gejala meningitis akan sangat spesifik sejak hari pertama.
"Biasnaya anak sudah mulai banyak tidur. Kontaknya kurang baik, kalau diajak bicara mulai ngaco, ngomong sudah mulai gak nyambung, ini yang anak besar. Jadi kalau sudah mulai demam, kesadaran sudah mulai terganggu, apalagi kalau sudah kejang, bawa (ke dokter)," paparnya.
"Anak-anak kecil juga, kalau sudah demam, ubun-ubun menonjol, lebih baik langsung bawa. Tapi kalau masih demam, rewel, coba dulu disusui 3 sampai 4 hari sambil dipantau terus," imbuhnya.
Baca Juga: Benarkah Meningitis Bisa Sebabkan Komplikasi? Ini Kata Dokter
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat