Suara.com - Donor plasma konvalesen belakangan menjadi harapan bagi pasien Covid-19. Upaya ini disebut membantu proses perawatan pasien Covid-19.
Hal ini yang kemudian membuat Palang Merah Indonesia ingin memperbanyak outlet sehingga masyarakat bisa lebih mudah melakukan donor plasma darah.
“Sekarang ini PMI ada 64 alat yang bisa melakukan pengambilan plasma yang tersebar di 31 UDD (Unit Donor Darah), 18 diantaranya memiliki sertifikasi cara pembuatan obat yang baik (CPOB), sedang dikebut sertifikasinya dengan tidak mengurangi kualitas," diskusi publik Dapur KedaiKOPI: Darurat Cegah 1 Juta Penderita Covid-19 di Tanah Air yang diselenggarakan oleh Lembaga Survei KedaiKOPI, baru-baru ini.
Pernyataan Sudirman Said ini beriringan dengan sosialisasi Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen di Daerah, yang dicanangkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin. PMI berniat menampung 1000 donor perbulannya agar kebutuhan secara nasional dapat tertutupi.
“Jadi kami untuk menampung 1000 pendonor per bulan masih bisa, dan hitungannya itu kalau 20 persen saja pasien yang sudah sembuh itu bisa mendonorkan maka kebutuhannya akan tertutupi,” tutur Sudirman Said.
Indonesia saat ini membutuhkan plasma konvalesen dikarenakan jumlah kasus aktif yang setiap harinya masih mengalami kenaikan. Donor plasma konvalesen digunakan untuk menyembuhkan pasien yang sudah terkena Covid-19.
Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari penyintas Covid-19 yang sudah sembuh untuk memberikan antibodi kepada pasien yang masih terpapar Covid-19.
Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof Zubairi Djoerban, menambahkan salah satu cara pengobatan dengan menerima plasma konvalesen dari penyintas Covid-19. Jadi plasma konvalesen untuk orang yang sudah terinfeksi, sedangkan vaksin untuk orang yang belum terinfeksi.”
Di sisi lain, pencegahan juga dilakukan oleh pemerintah dengan memulai vaksinasi Covid-19 di bulan Januari ini. Vaksinasi dapat membuat tubuh kita menjadi kuat dan dapat mencegah Covid-19 masuk ke dalam tubuh kita.
Baca Juga: Usai Disuntik Vaksin Sinovac, Tito Karnavian: Saya Tak Merasakan Apa-apa
“Vaksin itu untuk mencegah, jadi kita divaksinasi agar kebal sehingga tidak bisa tertular virus corona.” ujar ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof Zubairi Djoerban.
Vaksinasi dan terapi plasma konvalesen menjadi hal yang penting di awal tahun 2021 satu terutama karena kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang semakin dekat dengan angka satu juta kasus.
“Sekarang yang sudah di angka sembilan ratus ribu lebih kasus, dan dengan kecepatan penularan di atas sepuluh ribu kasus baru per harinya, maka dalam sepuluh hari ke depan dapat tembus angka satu juta kasus.” ungkap Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) , dr. Daeng M. Faqih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya