Suara.com - Pemerintah Hong Kong untuk pertama kalinya akan melakukan karantina wilayah alias lockdown, demi mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19.
Dilansir ANTARA, karantina wilayah akan dilakukan terhadap puluhan ribu warga Hong Kong untuk membatasi penularan COVID-19, pertama kalinya sejak pandemi mulai masuk ke wilayah itu.
South China Morning Post (SCMP), yang mengutip keterangan narasumber anonim, menyebut langkah baru itu akan diterapkan di distrik Jordan dan Sham Shui Po, yang mencakup sebagian kecil Hong Kong namun padat populasi.
Kedua distrik tersebut merupakan kawasan dengan banyak rumah susun tua dan sempit (subdivided flats) yang membuat virus dapat menyebar dengan lebih mudah.
"Infeksi tinggi dan menyebar luas yang terjadi secara tetap (di area tersebut) dan pemantauan di saluran pembuangan air menunjukkan bahwa wabah belum ada di bawah kendali," kata sumber SCMP itu.
Otoritas kesehatan di wilayah kota berpenduduk total sekitar 7,5 juta orang itu pertama-tama mengisolasi empat blok rumah susun di area tersebut pada Jumat pekan lalu, dengan melarang penghuni untuk keluar atau masuk gedung untuk menjamin semuanya dikarantina.
Pemerintah hanya akan mencabut aturan lockdown ketika semua orang di kawasan yang dimaksud telah dites COVID-19, kata SCMP.
Sejauh ini, Hong Kong melaporkan lebih sedikit angka infeksi dibandingkan dengan kota-kota besar lain di dunia, yakni kurang dari 10.000 secara total pada tahun lalu dengan 167 kasus kematian.
Pekan lalu, Hong Kong memperpanjang aturan bekerja dari rumah untuk para pegawai negeri. Pembatasan lainnya termasuk larangan makan di restoran setelah pukul 18.00 dan penutupan fasilitas seperti pusat kebugaran, lapangan olahraga, salon kecantikan, dan bioskop.
Baca Juga: Panti Asuhan di Depok Lockdown karena 43 Anak dan Pengasuh Positif COVID-19
Hong Kong juga akan mewajibkan kru pesawat yang masuk ke wilayah itu selama lebih dari dua jam untuk menjalani karantina di hotel selama dua pekan.
Berita Terkait
-
Rayakan Dua Dekade, Hong Kong Disneyland Gelar Pesta Ulang Tahun Paling Magical
-
Mimpi Jadi Kenyataan, Joe Taslim Dapat Tawaran Main Film 'The Furious'
-
Semakin Ramah Muslim, Ini Panduan Destinasi Wisata dan Kuliner Halal di Hong Kong
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
3 Ganda Putri Indonesia Rontok di 16 Besar Hong Kong Open 2025
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis