Suara.com - Penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) adalah istilah medis yang disebabkan oleh penumpukan lemak di hati. Kondisi ini biasnaya umum terjadi di antara orang yang kelebihan berat badan dan obesitas.
Ada beberapa tahapan NAFLD yang berbeda dan setiap tahapan menunjukkan gejala-gejalanya sendiri. Tetapi, gejala NAFLD biasanya tidak muncul pada tahap awal.
Meski begitu, NHS mengatakan sirosis bisa berkaitan dengan tahapan lanjutan dari kondisi tersebut. Sirosis adalah jaringan parut (fibrosis) hati yang disebabkan oleh kerusakan hati jangka panjang.
Jika sirosis berkembang, Anda bisa mengalami gejala yang lebih parah, seperti pembengkakan pada tungkai, pergelangan kaki, kaki atau perut. Tanda-tanda lain dari sirosis termasuk kulit yang menguning, bagian putih mata dan kulit yang gatal.
Saat ini, belum ada perawatan khusus untuk mengatasi NAFLD, tetapi perubahan gaya hidup bisa mencegah kondisi ini semakin buruk. Salah satu tindakan pencegahannya adalah menurunkan berat badan.
"Cara ini bisa membalikkan penumpukan lemak dan beberapa fibrosis di hati," jelas NHS dikutip dari Express.
Tapi, menurunkan berat badan terlalu cepat juga tidak baik. Karena, cara ini bisa menyebabkan masalah pada hati.
Cara paling efektif untuk menurunkan berat badan adalah melakukan olahraga teratur dan latihan khusus untuk menargetkan masalah NAFLD secara langsung.
Faktanya, penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) menemukan bahwa latihan ketahanan secara khusus meningkatkan NAFLD terlepas dari perubahan berat badan.
Baca Juga: CDC: 1.200 Kasus KIPI Disuntik Vaksin Covid-19 Moderna, Ada yang Alergi
Namun, para peneliti menyimpulkan bahwa dampak jangka panjang dari latihan ini terhadap NAFLD juga membutuhkan evaluasi. Latihan ketahanan adalah segala bentuk latihan yang membuat Anda bekerja melawan beban atau gaya.
Jika Anda minum alkohol, pastikan tidak mengonsumsinya berlebihan. Anda seharusnya tidak minum lebih dari 14 botol alkohol setiap minggunya.
Jika Anda menderita NAFLD, Anda harus berusaha untuk konsumsi makanan sehat dan seimbang. Pilihlah karbohidrat dan biji-bijian utuh, seperti roti, nasi dan pasta yang tinggi serat.
Pastikan pula untuk menghindari makanan dan minuman yang tinggi gula. Kurangi konsumsi lemak jenuh dan atur porsi makan Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan