Suara.com - Program vaksinasi Covid-19 sudah dimulai sejak pertengahan bulan Januari 2021 ini. Vaksinasi sendiri diharapkan dapat membuat imunitas masyarakat Indonesia lebih kuat dan mampu melawan infeksi virus corona.
Pertanyaannya kini, apakah vaksinasi Covid-19 harus diulang setiap tahun laiknya vaksin influenza?
Menjawab pertanyaan tersebut, ketua uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Profesor Dr. Kusnadi Rusmil, dr., Sp.A(K), MM belum bisa memastikan hal tersebut.
Pasalnya, ia dan tim belum bisa memastikan berapa lama antibodi yang dihasilkan vaksin Covid-19 akan bertahan dalam tubuh penerimanya.
"Jadi ini yang sedang saya teliti sampai berapa lama tahan. Ini belum selesai penelitiannya masih dalam pengamatan, dan penelitian masih berlangsung sampai sekarang," ujar Prof. Kusnadi dalam diskusi dengan Kemenkes RI beberapa waktu lalu.
Namun berdasarkan pengamatan selama tiga bulan kepada relawan uji klinis, Profesor Kusnadi mengatakan dari 99.7 persen jumlah antibodi yang berhasil terbentuk, hanya berkurang sedikit dan berada di angka 99,5 persen.
"Sampai sekarang ini antibodinya masih bagus, jadi saya sangat terkejut juga. Tiga bulan setelah imunisasi masih 99,5 persen, jadi moga-moga setelah 6 bulan juga masih tinggi," ungkap Prof Kusnandi.
Sehingga Ketua Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 itu meyakini, jika tidak ada penurunan antibodi yang signifikan, maka vaksinasi Covid-19 tidak perlu dilakukan setahun sekali.
"Sehingga kalau masih tinggi, setahun gak harus diulang, mungkin dua tahun," kata Prof Kusnadi berhipotesis.
Baca Juga: Kabar Baik! 78 Persen Pasien COVID-19 Depok Sembuh COVID-19
Sementara itu, hasil uji klinis fase 3 awal dengan melibatkan 1.620 relawan, per 9 Januari 2021 menunjukkan vaksin menghasilkan imunogenesitas atau antibodi sebesar 99 persen, dengan efikasi 65,3 persen
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis