Suara.com - Baik bergejala maupun tidak, para pakar menyarankan agar pasien Covid-19 beristirahat setidaknya dalam waktu satu minggu. Dengan begitu, mereka yang terkena Covid-19 dianjurkan untuk tidak melakukan olahraga terlebih dahulu meskipun merasa sehat atau bugar.
"Covid-19 muncul dengan kondisi atau gejala berbeda pada setiap orang," kata dokter pengobatan olahraga Jordan Metzl kepada Insider.
"Namun secara umum, kami merekomendasikan untuk mengurangi aktivitas apapun secara signifikan, jangan berolahraga dahulu," imbuhnya.
Orang yang dites positif Covid-19 tetapi tidak menunjukkan gejala mungkin memiliki sedikit lebih banyak kelonggaran untuk melakukan aktivitas fisik.
"Jika pasien merasa siap (beraktivitas fisik), jalan-jalan ringan di luar baik-baik saja untuk dilakukan selama mereka menjauh dari orang lain agar tidak menulari mereka," kata Metzl.
Melansir dari Insider, olahraga ringan hingga sedang mungkin bermanfaat bagi orang dengan gejala pernapasan ringan seperti batuk. Tetapi olahraga yang lebih berat dapat memperburuk infeksi, bahkan untuk pasien dengan gejala ringan.
"Olahraga yang lebih intens harus dihindari selama infeksi Covid-19, bahkan jika gejalanya ringan karena olahraga dengan intensitas lebih tinggi untuk sementara waktu dapat mengurangi fungsi kekebalan," kata Alex Koch, profesor ilmu olahraga di Lenoir-Rhyne University.
Menurut Metzl, pasien Covid-19 dapat kembali berolahraga seminggu setelah gejala hilang. Sementara orang tanpa gejala dapat kembali berolahraga 7 hingga 10 hari setelah dites positif.
Bahkan jika Anda tidak merasa sakit, tetap bijaksana untuk kembali berolahraga secara bertahap setelah seminggu relatif tidak aktif. Metzl merekomendasikan untuk memulai dengan tingkat olahraga intensitas rendah dan menaikkannya 10 persen setiap minggu dari berjalan ke jogging hingga lari.
Baca Juga: Pandemi di Jakarta: Jenazah Antre Dimakamkan di TPU Bambu Apus
Orang yang mengalami gejala Covid-19 harus menunggu setidaknya seminggu setelah pulih untuk melanjutkan olahraga dan mereka mungkin ingin berbicara dengan dokter terlebih dahulu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak