Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merilis data terbaru bahwa vaksin Covid-19 Moderna jarang menyebabkan reaksi alergi parah.
Antara 21 Desember hingga 10 Januari, lebih dari empat juta orang telah diberi vaksin Moderna. Tetapi hanya 10 orang yang mengalami reaksi alergi serius, disebut anafilaksis.
Artinya, berdasarkan laporan CDC, hanya ada 2,5 kasus anafilaksis per satu juta orang yang divaksinasi.
"Berdasarkan pemantauan awal ini, anafilaksis setelah menerima vaksin Moderna tampaknya merupakan peristiwa langka," tulis peneliti.
Namun, karena belum ada data yang tersebar luas tentang vaksin Covid-19, sulit untuk membandingkan risiko anafilaksis dengan vaksin non Covid-19.
CDC belum mengetahui apa penyebab reaksi alergi tersebut. Namun, 9 dari 10 kasus terjadi pada pasien yang memang memiliki alergi dan lima orang di antaranya pernah mengalami anafilaksis.
Melansir Live Science, kebanyakan dari orang-orang tersebut memiliki alergi terhadap obat-obatan seperti penisilin, satu orang memiliki alergi lingkungan dan makanan, sedangkan yang lain tidak diketahui penyebab alerginya.
Setelah 13 menit mendapatkan vaksin, 9 dari 10 pasien mengalami gejala seperti muntah, mual, mengi, lidah, bengkak, dan ruam. Satu gejala berkembang dalam waktu 45 menit.
Dokter merawat pasien dengan epinefrin, hormon yang juga dikenal sebagai adrenalin dan bahan utama dalam EpiPens atau autoinjektor serupa. Semua pasien dinyatakan sembuh setelah pengobatan tersebut.
Baca Juga: Ilmuwan AS: Vaksin Moderna Ampuh Lawan Varian Baru Virus Corona
Peneliti mengimbau kepada orang-orang yang mengalami reaksi alergi pada dosis pertama vaksin sebaiknya tidak menerima dosis kedua. Pusat vaksin juga harus memiliki semua persediaan yang diperlukan dan staf terlatih untuk mengobati anafilaksis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!