Suara.com - Serangan jantung adalah kondisi darurat medis yang menyebabkan pasokan darah ke jantung terhenti. Kondisi ini bisanya disebabkan oleh gumpalan darah.
Orang yang mengalami serangan jantung biasanya akan merasakan nyeri dada sebelum kejadian. Tapi, nyeri dada juga tidak bisa dijadikan patokan gejala serangan jantung.
Menurut Dr Patel, ada tanda lain dari tubuh yang juga menandakan serangan jantung. Dr Patel menyarankan orang yang berisiko serangan jantung harus mewaspadai ketidaknyamanan pada perut.
"Saat otot jantung mati karena kekurangan oksigen, jaringan yang terlukan akan melepaskan berbagai metabolit, termasuk asam laktat yang merangsang serabut saraf untuk memicu mual dan muntah," jelas Dr Patel dikutip dari Express.
Menurut Dr Patel, saraf vagus panjang yang masuk ke usus juga terhubung ke jantung dan akan teriritasi selama serangan jantung. Akibatnya, seseorang akan merasa mual hebat.
"Jika Anda mengalami muntah yang tidak diketahui penyebabnya atau mual terus-menerus. Kondisi ini bisa menjadi tanda serangan jantung," jelasnya.
Selain mual atau muntah, telapak tangan berkeringat tanpa sebab juga gejala lain dari serangan jantung yang bisa diwaspadai.
Karena, tubuh berkeringat untuk menjaga suhu tubuh tetap rendah. Jika jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui arteri yang sempit, suhu akan meningkat dan Anda akan mengeluarkan lebih banyak energi.
"Kondisi ini bisa sangat parah, tiba-tiba Anda bisa berkeringat terus-menerus dan jangan abaikan keringat di malam hari, terutama wanita muda yang belum menopause," jelasnya.
Baca Juga: Waduh! China Temukan Virus Corona Dalam Bir Impor dari Amerika Serikat
Menurut British Heart Foundation (BHF), hal pertama yang harus Anda lakukan ketika mengalami tanda-tanda serangan jantung adalah menghubungi layanan darurat medis.
Selanjutnya, Anda bisa duduk beristirahat, minum aspirin 300mg jika Anda memilikinya dan tetap tenang sampai tim medis datang.
Kebanyakan orang sering menunda mencari pertolongan medis dan mengabaikan gejala serangan jantung. Menurut BHF, jika Anda bersama seseorang yang mengalami gejala serangan jantung tetapi mereka menunda atau menolak memanggil ambulans, Anda harus inisiatif memanggil tim medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama