Suara.com - Virus corona Covid-19 telah berdampak besar pada kehidupan manusia di seluruh dunia. Jutaan orang telah meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 yang gejalanya berbeda-beda setiap orang.
Kini, para ilmuwan pun memeringatkan bahwa pandemi virus corona lainnya atau penyakit X yyang mengancam kehidupan manusia akan segera terjadi, setelah wabah virus corona Covid-19.
Tapi, para ilmuwan mengaku sulit untuk memprediksi terjadinya pandemi penyakit X berikutnya. Bahkan mereka juga tidak bisa memprediksi bentuk penularan dan penyakitnya.
Meski begitu, Mark Woolhouse, profesor epidemiologi penyakit menular di Universitas Edinburgh mengatakan secara mutlak, penyakit X itu bisa berpotensi terjadi.
"Kami tidak bisa menentukan kapan pandemi itu akan terjadi. Mekanisme persisnya virus mewabah dan menular juga tidak terduga," jelas Mark Woolhouse dikutip dari The Sun.
Karena pandemi penyakit X berikutnya tak bisa ditebak, Anda harus melakukannya probilitas berdasarkan statistik. Penyakit X adalah nama yang diberikan untuk virus tak dikenal dan menimbulkan bahaya besar.
Prof Woolhouse mengatakan setiap tahun atau dua ilmuwan menemukan satu atau dua virus yang dapat ditularkan ke manusia, tingkat yang konstan selama lebih dari 50 tahun.
Ia juga mengatakan bahwa pandemi flu berada di urutan teratas yang harus dikhawatirkan. Tapi, ada berbagai macam virus lainnya yang belum ditemukan dan harus diwaspadai.
Prof Woolhouse dan rekannya telah memeringatkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menambahkan wabah penyakit X ke dalam daftar penyakit prioritas pada 2017 lalu. Saat ini penyakit prioritas yang menjadi perhatian atau berada diurutan tertinggi adalah virus corona Covid-19.
Baca Juga: Ilmuwan China Klaim Tes Usap Anal Lebih Efektif Deteksi Virus Corona
"Kami berpikir mungkin pandemi yang muncul berikutnya adalah virus yang kami belum ketahui. Terus terang kami pikir itu adalah peristiwa yang mungkin akan terjadi," ujarnya.
Pada 2018 lalu, para ahli termasuk Prof Woolhouse mempertimbangkan kemungkinan penyakit yang akan memicu wabah di masa mendatang. Salah satu kemungkinannya adalah virus corona jenis baru yang mirip dengan SARS dan MERS.
"Tapi ini belum benar-benar akurat. Virus baru ini sangat dekat hubungannya dengan SARS. Jadi, penyakit ini bisa menjadi ancaman," ujarnya.
Salah satu jensi virus corona baru yang menyebabkan Covid-19 adalah penyakiy zoonosis, yakni penyakit yang menular dari hewan ke manusia.
Meskipun asal-usul virus corona Covid-19 masih belum diidentifikasi jelas. Tapi, kasus pertama Covid-19 dilaporkan terjadi di pasar ikan dan daging di Wuhan, China.
Departemen Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), sebuah divisi dari PBB, mengatakan virus corona kemungkinan besar berasal dari kelelawar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak