Suara.com - Tim investigasi independen dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini tengah mengunjungi kota Wuhan di provinsi Hubei, China, demi mencari asal-usul virus Corona.
Dilansir ANTARA, tim dijadwalkan mendatangi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Provinsi Hubei, wilayah China tengah tempat munculnya wabah pada akhir 2019.
Kelompok ahli independen tersebut pada Kamis mengakhiri masa karantina dua pekan di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei dan turun ke lapangan selama dua pekan.
Sejauh ini, tim ahli telah mengunjungi rumah sakit, pasar, dan laboratorium guna meninjau pertempuran Wuhan melawan wabah virus corona.
Sayangnya menurut WHO, pergerakan anggota tim terbatas. Hal ini diakrenakan tim WHO hanya boleh mengunjungi tempat yang diselenggarakan oleh tuan rumah China dan tidak akan melakukan kontak apa pun dengan anggota masyarakat, mengingat pembatasan kesehatan.
Tidak ada agenda perjalanan lengkap untuk kerja lapangan misi yang diumumkan, dan awak media yang meliput kunjungan tersebut, yang dikontrol sangat ketat, dijauhkan dari anggota tim WHO.
Sementara itu, Sky New melaporkan bahwa tim dari WHO mengunjungi pasar Baishazhou, salah satu pasar basah terbesar di Wuhan, dikelilingi oleh rombongan besar pejabat dan perwakilan China.
Pasar tersebut adalah pusat distribusi makanan utama Kota Wuhan selama lockdown untuk mengekang penyebaran virus corona.
Penyelidikan yang telah lama ditunggu datang setelah berbulan-bulan negosiasi antara WHO dan Beijing. 10 ilmuwan tersebut berharap dapat bertemu lembaga penelitian, rumah sakit, dan pasar makanan laut yang terkait dengan awal wabah Covid-19.
Baca Juga: Hingga Awal Februari 2021, Kasus Covid-19 Balikpapan Dekati 10 Ribu Orang
Tetapi misi tersebut menjadi bermuatan politik, setelah China diduga berusaha menghindar atas dugaan salah langkah dalam menaggapi awal wabah.
Berita Terkait
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Wuhan Open 2025: Coco Gauff Raih Gelar usai Kalahkan Jessica Pegula
-
Wuhan Open 2025: Sabalenka hingga Pegula Melaju ke Babak 16 Besar
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara