Suara.com - Sebagian tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksinasi virus Corona lengkap alias dua dosis suntikan vaksin Covid-19.
Untuk mereka yang sudah divaksinasi, pakar epidemiologi mengingatkan untuk mengurangi mobilitas dan tidak melakukan perjalanan jarak jauh.
Dilansir ANTARA, ahli epidemiologi dari Universitas Andalas (Unand) Padang di Sumatera Barat, Defriman Djafri, mobilitas tinggi sebaiknya dihindari setelah menjalani vaksinasi karena bisa saja antibodi belum terbentuk.
Defriman juga mengingatkan setelah menerima vaksin COVID-19 tidak serta merta terhindar dari COVID-19. Oleh karena itu, protokol kesehatan harus tetap dijalankan.
"Ketika divaksin itu dipastikan betul protokol kesehatan itu tetap dijalankan, kan bisa saja antibodi belum terbentuk atau memang dosis yang diberikan ini belum full dalam hal ini untuk membentuk antibodi karena kondisi masing-masing individu yang berbeda," kata Defriman yang juga Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Cabang Provinsi Sumatera Barat saat dihubungi ANTARA.
Defriman menuturkan perlu waktu untuk membentuk antibodi untuk melawan virus penyebab COVID-19.
Dalam masa menunggu tersebut, maka perlu mengurangi kontak dengan banyak orang karena dikhawatirkan ada paparan virus corona penyebab COVID-19 dari antara orang-orang tersebut.
Dia menuturkan kejadian seseorang terinfeksi COVID-19 beberapa hari setelah diberikan vaksin dikarenakan mungkin dia bepergian tanpa mematuhi protokol kesehatan. Padahal pada masa beberapa hari itu, antibodi belum terbentuk.
Meskipun sudah mendapat vaksin COVID-19, tidak menjadi jaminan 100 persen seseorang tidak akan terinfeksi COVID-19 karena masih ada ancaman varian baru virus penyebab COVID-19 akibat mutasi.
Baca Juga: Ahli Ungkap Kapan Bisa Hidup Normal Usai Pandemi Covid-19, Benarkah 2024?
Semakin banyak kasus terinfeksi COVID-19, semakin tinggi penularannya, dan semakin tinggi pula kemungkinan virus bermutasi. Dan apakah mutasi itu berpengaruh terhadap keefektifan vaksin, maka perlu penelitian lebih lanjut
Oleh karena itu, protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh harus tetap dilakukan baik oleh mereka yang belum maupun yang sudah mendapat vaksin.
"Bagaimanapun dengan ancaman varian baru dan apalagi antibodi belum tentu juga dipastikan sudah terbentuk atau tidak dan artinya vaksin yang diberikan ini tidak serta-merta telah terproteksi dalam hal ini dengan kondisi pandemi yang artinya belum signifikan selesai atau melandai," tutur Defriman.
Berita Terkait
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Vaksinasi Melonjak, Cuci Tangan Meningkat: Rahasia Keluarga Sehat Ternyata Ada di Tangan Ayah!
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!