Suara.com - Penanganan pasien kanker di Indonesia menurun selama 2020. Data BPJS Kesehatan mencatat pada 2019, total kasus kanker yang ditangani sebanyak 2,7 juta orang, sedangkan selama 2020 hanya 2,5 juta orang.
Berkurangnya jumlah kasus itu tentunya menurunkan biaya yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan untuk pasien kanker.
"Dari data BPJS Kesehatan tahun 2019 pemberian 2,7 juta kasus kanker dilayani dan itu memakan biaya sekitar Rp 4,1 triliun. Sedangkan data BPJS tahun 2020 itu 2,5 juta kasus kanker dilayani dan menghabiskan biaya Rp 3,5 triliun," kata Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono dalam webinar perayaan Hari Kanker Sedunia 2021, Kamis (4/2/2021).
Meski secara data kasusnya menurun, Dante yakin sebenarnya jumlah pasien kanker di Indonesia meningkat. Namun pandemi Covid-19 dianggap jadi penyebab pasien menunda pengobatan ke rumah sakit.
"Mungkin kasusnya lebih banyak dari ini. Tapi karena masa pandemi tahun 2020, sehingga banyak pasien kanker yang harusnya dilayani tapi mungkin tidak ingin berobat ke rumah sakit. Sehingga seolah-olah angka kematiannya kemudian angka layanannya turun. Tapi saya yakin kanker ini semakin lama semakin meningkat di Indonesia," tuturnya.
Dokter spesialis penyakit dalam itu melanjutkan bahwa kanker termasuk penyakit yang menyebabkan angka kematian tertinggi kedua setelah jantung koroner.
Di Indonesia, 9,7 persen kematian akibat penyakit tidak menular disebabkan karena kanker.
"Paling banyak adalah kanker payudara, kanker serviks, paru, kolorektal, dan liver. Angka ini memprihatinkan bahwa untuk memberikan atensi kepada kita bahwa kanker masih menjadi masalah prioritas dalam penanganan kegiatan praktik sehari-hari," ucapnya.
Baca Juga: Perempuan Tidak Punya Anak Berisiko Terkena Kanker Ovarium, Kenapa?
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!