Suara.com - Air Susu Ibu (ASI) mengandung mineral dan vitamin penting bagi bayi di masa awal kehidupannya. Di sisi lain, kandungan ASI juga berguna untuk tumbuh kembang bayi di masa mendatang.
Namun ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi bau dan rasa susu secara negatif. Beberapa di antaranya tidak dalam kendali san ibu, tetapi beberapa dapat dikelola dengan perencanaan dan dukungan ekstra dari keluarga dan teman.
Berikut adalah daftar faktor yang dapat mempengaruhi kualitas ASI, dari segi warna, volume , dan frekuensi, dilansir dari The Health Site.
1. Stres dan Kecemasan
Stres merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi suplai ASI. Stres dan kecemasan melipatgandakan tingkat produksi adrenalin dalam tubuh ibu, yang pada akhirnya membatasi refleks pengeluaran ASI secara alami.
2. Pola Makan Tidak Sehat
Penting untuk mengikuti pola makan yang baik. Sebab pola makan yang sehat akan memberi ibu jumlah nutrisi yang tepat dan cukup yang dibutuhkan tubuh. Dengan cara ini tubuh akan menghasilkan ASI berkualitas lebih baik untuk dikonsumsi bayi.
3. Merokok
Khusus untuk ibu hamil atau ibu baru, merokok dapat menurunkan produksi ASI secara drastis karena menghambat pelepasan prolaktin dan oksitosin dalam tubuh. Hormon prolaktin membantu pertumbuhan payudara dan produksi susu.
Baca Juga: Tersenyum, Kunci Atasi Rasa Sakit & Ketakutan saat Disuntik Vaksin Covid-19
Nikotin dan tembakau akan membatasi produksi hormon prolaktin, sehingga memengaruhi produksi ASI secara keseluruhan. Bagi ibu hamil, merokok juga dapat menghambat tumbuh kembang bayi.
4. Banyak Minum Kafein
Minum kopi ternyata dapat mengubah komposisi ASI. Kafein yang Anda minum akan bercampur dalam produksi ASI dan dapat mengubah siklus tidur bayi. Selain itu, kafein dalam jumlah besar dapat membuat Anda dehidrasi dari dalam yang dapat menurunkan produksi ASI.
5. Minum Pil KB
Jika Anda sudah mulai mengonsumsi pil KB untuk mencegah kehamilan lagi, harap hentikan minum pil KB mengandung estrogen. Ini hormon yang dapat mempengaruhi produksi ASI dan akhirnya menyebabkan penurunan produksinya.
Agar ibu menyusui dapat memproduksi ASI lebih banyak, disarankan memompa lebih sering.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?