Suara.com - Telah diketahui bahwa masker dapat membantu melindngi terhadap infeksi virus corona Covid-19. Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa semakin maskernya ketat maka semakin baik.
Melansir dari Medical Xpress, CDC menyatakan bahwa dalam eksperimen laboratorium, mengenakan maker kain dan masker medis yang menempel atau pas di wajah bisa mengurangi penularan Covid-19 hingga 95 persen. Hal ini dinyatakan CDC pada Rabu (10/2/2020).
"Eksperimen berbasis laboratorium ini menyoroti pentingnya kesesuaian untuk memaksimalkan kinerja masker secara keseluruhan," tulis para peneliti yang dipimpin oleh Dr. John Brooks, dari Tim Tanggap Darurat Covid-19 CDC.
"Ada beberapa cara sederhana untuk menyesuaikan masker agar lebih efektif memperlambat penyebaran Covid-19," kata para peneliti.
Percobaan menunjukkan bahwa ketika orang memakai masker yang pas, infeksi bisa diatasi.
"Saya lebih suka orang fokus untuk menemukan satu masker berkualitas yang memenuhi standar, dibandingkan mencoba melapisi masker dan menciptakan ketidaknyamanan, kesulitan bernapas atau frustrasi," ujar Saskia Popescu, ahli epidemiologi penyakit menular di George Mason Universitas di Virginia.
Dua cara lain untuk meningkatkan kesesuaian menurut CDC adalah menggunakan pengencang masker atau mengenakan penutup nilon di atas masker.
Tidak seperti masker respirator N95, masker kain dan masker bedah atau masker medis bisa saja longgar, memungkinkan tetesan pernapasan keluar. Oleh karena itu mengencangkan masker disarankan.
"Tanda-tanda kebocoran masker misalnya saat kacamata Anda berkabut atau napas dingin yang keluar dari sisi topeng saat berada di luar," Linsey Marr, seorang profesor teknik di Virginia Tech.
Baca Juga: Said Didu Soroti Pidato Prabowo Soal Siap Berkorban dan 4 Berita SuaraJogja
"Wajah orang memiliki bentuk yang sangat berbeda sehingga Anda dapat mencoba menemukan sesuatu yang dapat bekerja lebih baik sesuai wajah Anda," sarannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara