Suara.com - Beredar di media sosial, pesan berantai yang menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membagikan vaksin Covid-19 gratis dengan pendaftaran lewat link khusus. Cari tahu kebenarannya di Cek Fakta berikut.
Di media perpesanan WhatsApp, masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin diminta mendaftar lewat tautan yang diberikan.
Berikut pesan berantai yang beredar:
"Organisasi Kesehatan Dunia memberikan vaksin COVID-19 gratis. Saya mendapat vaksin COVID-19 gratis, senang sekali. Keluarga dan teman-teman saya juga sudah divaksinasi. Anda harus mengajukan vaksinasi sesegera mungkin.
Klik tautan untuk mengajukan vaksinasi. https://www.svwa.cn/tiaoban.php?app=yimiao"
Penjelasan:
Situs resmi WHO tidak memiliki informasi apapun tentang pemberian vaksin gratis. Saat ini, WHO memiliki program Covax, yang bertujuan untuk mempercepat penemuan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif, dengan menggabungkan sumber daya dari berbagai negara.
COVAX adalah pilar vaksin Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator (Instrumen Percepatan Akses Alat-alat COVID-19), suatu kolaborasi global untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan akses setara pada tes, pengobatan, dan vaksin COVID-19.
Dengan kata lain, tidak ada program pembagian vaksin yang langsung diberikan oleh WHO. Vaksin dari Covax diberikan kepada pemerintah negara terkait, yang dibagikan sesuai kebijakan masing-masing negara.
Baca Juga: Lengan Mana yang Sebaiknya Disuntik Vaksin Covid-19?
Sementara itu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi untuk Penanggulangan Pandemi COVID-19, ada enam kelompok prioritas penerima vaksin, dengan tenaga kesehatan, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik masuk di golongan pertama.
Setelahnya, ada tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat RT/RW, hingga guru yang menjadi kelompok prioritas lainnya.
Dalam laman resminya, WHO juga telah memperingatkan tentang bahaya serangan siber dari pihak-pihak yang mengaku WHO.
WHO juga memperingatkan tentang bahaya phising yang bisa mencuri data Anda. WHO tidak pernah meminta nama, password, email, uang, maupun memberikan hadiah, gratifikasi, hingga sertifikat secara acak.
Kesimpulan: Hoaks
WHO tidak pernah meminta masyarakat mendaftar untuk mendapatkan vaksin, karena kebijakan pemberian vaksin tergantung pemerintah masing-masing negara.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA Foto Presiden Prabowo Terpajang pada Billboard di Israel, Asli atau Palsu?
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Hoax Umrah Gratis Kemenag di TikTok, Begini Faktanya
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030