Suara.com - Ketua Mitigasi Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) prof. Zubairi Djurban menyarankan orang dengan penyakit lupus (odapus) tetap mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Meski belum ada uji klinis pembuatan vaksin Covid yang melibatkan odapus, tetapi menurut Prof Zubairi, efek samping yang kemungkinan terjadi tak akan membuat kondisi kesehatan jadi buruk.
"Yang saya tahu odapus tidak dilibatkan dalam uji klinis vaksin. Tapi, tidak ada bukti bahwa vaksin akan menghasilkan flare (gejala memburuk) pada odapus. Bukti yang ada adalah vaksin itu bisa mengurangi kemungkinan seseorang terkena Covid-19 dengan gejala serius dan fatal," kata Zubairi dikutip dari tulisannya pada akun Twitter pribadinya, Minggu (14/2/2021).
"Saya menganjurkannya (odapus dapat vaksin Covid), kecuali ada alasan lain untuk tidak menerima vaksin. Seperti memiliki riwayat alergi parah," lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa umumnya obat lupus tidak akan terpengaruh pada vaksin. Dalam beberapa kasus, terutama pasien yang menggunakan obat imunosupresan kuat, dokter akan memberi instruksi khusus. Imunosupresan merupakan obat-obatan yang bisa melemahkan imun tubuh.
Tetapi, jika odapus baru melakukan pengobatan tahap awal, prof Zubairi menyarankan sebaiknya vaksinasi Covid ditunda. Karena saat pengobatan awal, pasien lupus biasanya akan mendapatkan obat metilpredinosolon dalam dosis tinggi (32 mg atau 48 mg per hari).
"Biasanya dalam waktu dua bulan, dosis obat untuk odapus akan berkurang dan akan mendapat dosis perawatan. Nah ketika fase ini, ya sudah boleh divaksin. Dus, dosisnya akan turun bertahap, hingga menjadi 8 mg per hari. Pada dosis ini ya monggo divaksin," ucapnya.
Terkait efek samping vaksin Covid-19 pada pasien lupus, menurut prof Zubairi akan sama saja seperti yang umum terjadi dikebanyak orang. Efek samping pasca vaksinasi bisa terjadi secara okal dan ada efek samping sistemik.
"Kalau yang lokal ya paling nyeri sedikit dan agak kemerahan. Kemudian yang sistemik, disertai demam dan ngantuk. Tapi itu sebentar," jelasnya.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Klaim Vaksinasi Nakes di Banda Aceh Sudah 100 Persen
Prof Zubairi juga menekankan bahwa mengidap sakit lupus tidak membuat seseorang jadi lebih rentan terinfeksi Covid-19. Penularan infeksi Covid-19 itu bisa dicegah selama odapus menerapkan protokol kesehatan.
"Artinya odapus itu harus pakai masker, hindari kerumunan, sering cuci tangan, jaga kesehatan mental dan emosi, plus tetap berhubungan dengan dokter untuk perawatan," tutur prof Zubairi.
Berita Terkait
-
Kabar Terkini Pemain Sinetron Lupus Milenia, Sinetron Remaja Populer di Tahun 2000-an
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Vaksinasi Melonjak, Cuci Tangan Meningkat: Rahasia Keluarga Sehat Ternyata Ada di Tangan Ayah!
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
-
Singgung soal Konspirasi Anti-Vaksin, Menkes: Cacar hingga Covid Hilang karena Vaksinasi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!