Suara.com - Psikolog sekaligus pemerhati anak Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto mengumumkan bahwa dirinya kini tengah berjuang dengan kanker prostat.
Ia didiagnosis mengalami kanker prostat pada Jumat, (12/2/2021), dan mengumumkan penyakit itu lewat Instagramnya keesokan harinya.
Kini Kak Seto ini menjalani operasi biopsi prostat. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan biopsi kanker prostat itu?
Dilansir dari canceer.org, Biopsi adalah prosedur di mana sampel kecil prostat diangkat dan kemudian dilihat dengan mikroskop. Biopsi jarum inti adalah metode utama yang digunakan untuk mendiagnosis kanker prostat. Biasanya dilakukan oleh ahli urologi.
Selama biopsi, dokter biasanya memeriksa prostat dengan tes pencitraan seperti USG transrektal (TRUS) atau MRI, atau 'fusi' dari keduanya (semua dibahas di bawah).
Dokter dengan cepat memasukkan jarum tipis berlubang ke dalam prostat. Ini dilakukan baik melalui dinding rektum (biopsi transrektal) atau melalui kulit antara skrotum dan anus (biopsi transperineal).
Ketika jarum ditarik keluar, silinder kecil (inti) jaringan prostat akan hilang. Ini diulangi beberapa kali. Paling sering dokter akan mengambil sekitar 12 sampel inti dari berbagai bagian prostat.
Walaupun prosedur ini terdengar menyakitkan, setiap biopsi biasanya hanya menyebabkan sedikit ketidaknyamanan karena dilakukan dengan alat biopsi khusus yang diisi pegas.
Perangkat memasukkan dan melepas jarum dalam sepersekian detik. Kebanyakan dokter yang melakukan biopsi akan membuat area tersebut mati rasa terlebih dahulu dengan menyuntikkan anestesi lokal di samping prostat.
Baca Juga: Idap Kanker Prostat, Kak Seto Jalani Operasi Pagi Tadi
Anda mungkin ingin bertanya kepada dokter Anda apakah dia berencana untuk melakukan ini.
Biopsi sendiri memakan waktu sekitar 10 menit dan biasanya dilakukan di ruang praktik dokter. Anda kemungkinan akan diberi antibiotik untuk diminum sebelum biopsi dan mungkin satu atau dua hari setelahnya untuk mengurangi risiko infeksi.
Selama beberapa hari setelah prosedur, Anda mungkin merasakan nyeri di area tersebut dan mungkin melihat darah di urin Anda. Anda mungkin juga mengalami sedikit pendarahan dari rektum, terutama jika Anda menderita wasir.
Banyak pria melihat darah dalam air mani mereka atau air mani berwarna karat, yang dapat bertahan selama beberapa minggu setelah biopsi, tergantung seberapa sering Anda ejakulasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter