Suara.com - Mitos tentang larangan memanaskan kembali sayur bayam masih banyak dipercaya masyarakat kita. Terutama pada ibu rumah tangga.
Menurut mitos ini, memanaskan kembali bayam dapat mengubah nitrat yang ada di dalam sayuran tersebut berubah menjadi racun.
Saat dipanaskan, nitrat mulai terurai dan menjadi nitrit, yang kemudian diubah menjadi nitrosamin. Nitrit ini dapat memengaruhi asupan oksigen dan nitrosamin dikenal sebagai karsinogen, zat yang dapat menumbuhkan sel kanker.
Tapi, klaim-klaim tersebut tidak benar. Menurut laman Foods Guy, nitrat merupakan atom nitrogen tinggal dengan tiga atom oksigen terikat. Ketika kita makan nitrat alami, proses pencernaan memecahnya dan menghilangkan satu atom oksigen dan menciptakan nitrit.
Tetapi, sebagian besar nitrit tidak berbahaya dan sangat bagus dalam mencegah botulisme.
Ketika nitrat terkena panas tinggi atau bakteri di usus, zat tersebut akan terurai. Jika kehilangan satu molekul oksigen lagi ke bakteri usus, itu menjadi Nitric Oxide yang sangat baik untuk tubuh karena membantu mengirimkan sinyal penting untuk mengatur tekanan darah.
Tetapi memang, panas yang tinggi dapat mengubah seluruh senyawa kimia mengubahnya menjadi karsinogen. Inilah asal mitos.
Sementara itu, nitrosamin biasanya ditemukan dalam daging yang diawetkan, kosmetik, produk tembakau, hingga kondom.
Jika Anda sering mengonsumsi antioksidan, yang umumnya berasal dari sayuran berdaun hijau, kandungan ini akan mencegah nitrat berubah menjadi nitrosamin.
Baca Juga: Perhatian! Ini Alasan Tidak Boleh Memanaskan Mesin Kendaraan Terlalu Lama
Hanya panas sangat tinggi yang akan mengubah nitrat alami menjadi nitrosamin. Jadi, panaskan bayam dengan api sedang dan secara perlahan.
Satu-satunya dampak buruk dari memanaskan kembali makanan adalah penurunan kandungan gizi makanan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas