Suara.com - Mungkin Anda memiliki alasan sendiri mengapa ingin menghentikan metode kontrasepsi yang sedang digunakan. Misalnya, tidak cocok atau memiliki efek samping merugikan.
Apa pun alasannya, perlu diketahui bahwa menghentikan metode KB harus didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter.
Dilansir Insider, berikut beberapa alasan Anda perlu berhenti atau mengubah metode KB:
1. Mengalami efek samping buruk
Setiap metode KB memiliki efek sampingnya sendiri dan dapat memengaruhi setiap orang secara berbeda. Misalnya, pil KB hormonal dapat menyebabkan mual, perubahan berat badan, hingga nyeri payudara.
2. Memiliki penyakit komorbid
"Jika Anda menderita lupus, kanker, gangguan pembekuan darah, atau riwayat jantung yang ekstensif, Anda mungkin perlu menghentikan kontrasepsi oral kombinasi tradisional," kata Christine Greves, MD, obgyndi Rumah Sakit Winnie Palmer Kesehatan Orlando.
Greves juga menyarankan wanita berusia di atas 35 tahun yang merokok, menderita migrain, atau tekanan darah tinggi berhenti mengonsumsi pil KB estrogen, karena dapat meningkatkan risiko terkena stroke atau serangan jantung.
3. Sudah tidak lagi memerlukan KB karena usia
Baca Juga: Cinta Tidak Perlu Dibuktikan dengan Bercinta, Begini Penjelasan Pakar
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan wanita untuk menggunakan KB hingga berusia 55 tahun, atau mencapai menopause.
Usia rata-rata menopause adalah 51 tahun, tapi beberapa orang dapat mengalaminya lebih cepat.
Hal yang perlu diingat adalah setiap menghentikan metode KB adalah mungkin keputusan ini dapat menimbulkan efek samping lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?