Suara.com - Akanksha Mishra, seorang wanita di Uttar Pradesh, India, terinfeksi virus corona Covid-19 cukup lama hingga menyarankan semua orang untuk berhati-hati.
Mulanya, suami Akanksha didiagnosis positif virus corona pada Oktober 2020 lalu. Suami Akanksha mengalami gejala ringan dan cepat sembuh karena perawatan medis yang tepat.
Kemudian, Akanksha justru mengalami gejala menyerupai virus corona Covid-19 pada akhir bulan Oktober 2020. Tetapi, hasil tesnya justru menunjukkan negatif virus corona.
Saat itu dilansir dari Times of india, Akanksha tentu merasa lega menerima hasil tesnya negatif virus corona. Namun, demamnya justru tak kunjung reda setelah minum obat yang telah diresepkan.
Pada hari keempat demam, Akanksha menyadari kadar SpO2 dan denyut nadinya mulai menurun cepat. Sedangkan, suaminya sudah sembuh dari virus corona Covid-19 pada hari yang sama.
Sehingga, suaminya pun sempat membimbing Akanksha untuk menyiapkan perencanaan pengobatan agar segera sembuh dari virus corona Covid-19.
Sayangnya, proses pengobatan dan pemulihan Akanksha tak secepat suaminya. Ia membutuhkan waktu 3 bulan pengobatan untuk sembuh dari virus corona Covid-19 secara total.
Akanksha mengaku masih mengalami beberapa gejala yang biasa dialami oleh pasien dengan Covid-19 panjang atau long Covid-19. Selain itu, ia juga mengalami penurunan berat badan cepat di awal infeksi dan peningkatan berat badan cepat setelah sembuh.
Saat ini, Akanksha pun masih rutin mengunjungi rumah sakit setiap minggunya untuk cek kesehatan fisik keseluruhannya dan kesehatan mentalnya yang terganggu.
Baca Juga: Orang Miskin Tambah Banyak, Ini Kata Anak Buah Sri Mulyani
Karena pengalaman panjangnya ini, Akanksha menyarankan semua orang untuk tidak menganggap enteng virus corona Covid-19. Karena, virus corona telah berdampak nyata pada fisik, mental, finansial, dan sosialnya.
Akanksha mengaku melihat suaminya telah mengalami hari-hari yang cukup kelam. Sebab, mereka tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya setelah terinfeksi virus corona. Apalagi, mereka tidak di wilayah berbeda dengan orangtuanya.
Sehingga, ia memiliki lebih baik melindungi diri dan keluarga dari virus corona Covid-19 daripada mengalami risiko besar. Karena, setiap orang juga memiliki tingkat keparahan virus corona yang berbeda ketika nantinya terinfeksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?