Suara.com - Banyak orang kerap mengeluhkan kelopak mata yang berubah warna menjadi kuning. Beberapa kerap menganggapnya sepele dan bisa sembuh sendiri.
Tapi mata kuning bisa jadi tanda sebuah penyakit serius. Dilansir dari Express UK, salah satunya ialah tanda hati berlemak.
Kondisi ini terjadi karena ada penyimpanan lemak berlebih di hati. Kebanyakan orang tidak memiliki gejala, dan tidak menimbulkan masalah serius bagi mereka. Namun, dalam beberapa kasus, hal itu dapat menyebabkan kerusakan hati.
Ketika kulit dan mata Anda terlihat kuning, itu disebut penyakit kuning, kata WebMD.
Situs kesehatan tersebut menambahkan, ini sering berarti Anda memiliki masalah hati dan disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi, sesuatu yang lebih banyak dihasilkan oleh hati Anda ketika meradang atau rusak.
“Pola makan yang buruk, kanker, infeksi, dan penyalahgunaan alkohol kronis semuanya dapat merusak hati Anda.
Kemudian, perawatan untuk penyakit ini juga beragam, berkisar dari perubahan gaya hidup hingga pengobatan hingga transplantasi hati.
"Bintik kuning kecil (bukan kuning total) disebabkan oleh kerusakan akibat sinar matahari dan dapat dihilangkan dengan prosedur kecil."
Dalam kebanyakan kasus, penyakit hati berlemak tidak menyebabkan masalah serius atau mencegah hati Anda berfungsi normal.
Baca Juga: Kocak! Gara-gara Bulu Mata Ibu Pengantin, Suasana Haru Sungkeman Jadi Buyar
Namun, untuk 7 hingga 30 persen orang dengan kondisi tersebut, penyakit hati berlemak semakin memburuk dari waktu ke waktu.
Ini berkembang melalui tiga tahap yang meliputi:
- Hati menjadi meradang (bengkak), yang merusak jaringannya. Tahap ini disebut steatohepatitis.
- Bentuk jaringan parut di mana hati Anda rusak. Proses ini disebut fibrosis.
- Jaringan parut yang luas menggantikan jaringan sehat. Pada titik ini, Anda menderita sirosis hati.
Kapan harus mencari pertolongan medis karena mata kuning Anda
- Kehilangan nafsu makan
- Mimisan
- Kulit yang gatal
- Merasa lemah atau lelah
- Menurunkan berat badan tanpa alasan yang jelas
- Kaki atau perut bengkak
- Urine berwarna gelap
- Bangku pucat
- Nyeri sendi atau otot yang tidak normal
- Perubahan atau penggelapan warna kulit
- Demam
- Merasa sakit
- Muntah
- Penyakit hati berlemak: Penyakit kuning
Nasihat yang diberikan kepada orang dengan penyakit hati berlemak adalah berolahraga, menghitung kalori dan menurunkan berat badan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia