Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan vaksinasi Covid-19 bagi warga Jakarta adalah wajib. Sesuai aturan, jika menolak akan dikenakan denda Rp5 juta.
Pernyataan Riza ini berbeda dengan yang dikatakan atasannya, Gubernur Anies Baswedan. Anies justru tak mau ambil pusing dengan orang yang menolak vaksin karena pihaknya sudah mengeluarkan anjuran.
Menurut Riza, vaksinasi adalah suatu keharusan demi memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Kalau boleh dibilang memang (vaksinasi) wajib, tidak boleh main-main dengan vaksin ini karena itu menyelamatkan seluruh orang di dunia," ujar Riza di Puskesmas Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (17/2/2021).
Riza mengatakan jika tidak mau divaksin, sanksi denda Rp 5 juta akan diterapkan. Regulasi ini tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2020 tentang penanggulangan Covid-19.
Tak hanya itu, penolak vaksin tak lagi diberikan Bantuan Sosial sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) yang diterbitkan Presiden Joko Widodo.
"Saya kira sanksi ini penting bagi kita semua warga Jakarta, karena vaksin (Covid-19) ini tidak seperti vaksin lainnya," jelasnya.
Dengan menerima vaksin, kata Riza, maka orang lain di sekitarnya akan terselamatkan. Sebab mereka mendapatkan rasa aman dari penularan Covid-19.
"Tidak hanya orang di rumah, di lingkungan, tetapi bahkan warga sebangsa-setanah air, bahkan warga seluruh dunia, karena kita kan berinteraksi. Jadi, mohon diperhatikan, vaksin ini bukan hanya untuk kita, tetapi untuk seluruh warga," pungkasnya.
Baca Juga: Antre Vaksin Covid-19, Pedagang di Tanah Abang Cuek Ditegur Tak Jaga Jarak
Anies Tak Mau Pusing
Anies sebelumnya tak mau ambil pusing soal warga yang menolak divaksin Covid-19. Ia menyatakan pihaknya hanya sekadar menawarkan untuk diimunisasi.
Karena hanya tawaran, Anies menilai warga bisa mengambilnya atau tidak. Mantan Mendikbud itu tak mau memikirkan soal masalah sanksi atau hukuman bagi penolak vaksin.
"Jadi kalau saat ini di kami kan menawarkan. Ditawarkan kan diambil atau tidak kan," ujar Anies di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut Anies, pihaknya sudah menganjurkan kepada target vaksinasi untuk mau disuntik. Saat ini ia hanya berfokus untuk memperbanyak jumlah yang divaksin demi mencegah penularan Covid-19.
"Sekarang semuanya dimulai dengan anjuran untuk vaksinasi dan mereka mendaftar. Kemudian dari situ dilakukan vaksinasi jadi kita pada fase ini fase mengundang dengan harapan ini bisa membantu untuk mencegah keterpaparan," jelas Anies.
Tag
Berita Terkait
-
Kelar Jadi Gubernur DKI Jakarta, Anies: Biarkan Kerja Nyata yang Bicara
-
Pamit Dari Balai Kota, Anies Baswedan Pulang ke Rumah Naik Vespa
-
Begini Momen Anies Baswedan di Hari Terakhir Menjabat Gubernur DKI Jakarta
-
Anies Baswedan Pamit Kepada Warga Jakarta di Balai Kota
-
Anies Baswedan Resmikan Halte Transjakarta Bundaran HI
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat