Suara.com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) RI, dr. Slamet, MHP membenarkan bahwa pihaknya membiayai penelitian dan pengembangan Vaksin Nusantara untuk Covid-19.
"Iya kita yang membiayai (penelitian vaksin Nusantara), sampai jadi uji klinis fase 1," ujar Slamet dalam Konferensi Pers Penelitian RECOVERY, Jumat (19/2/2021).
Vaksin Nusantara adalah vaksin Covid-19 yang menggunakan basis sel dendritik untuk memicu kekebalan tubuh.
Vaksin ini diinisiasi oleh mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putrantro sejak Oktober 2020 lalu, saat dirinya masih menyandang status Menkes untuk kemudian penelitiannya dilanjutkan hingga saat ini.
Menurut Slamet, basis atau bahan pembuatan vaksin Nusantara berbeda dari vaksin lain. Namun sama seperti vaksin yang sedang dikembangkan peneliti lainnya, tujuan vaksin Nusantara sama yaitu mengurangi keparahan pasien Covid-19 dan menyudahi pandemi yang melanda dunia.
"Kalau dilihat yang akan diujicobakan, ada yang sasaran langsung kepada virusnya. Ada yang sasarannya memang kepada peningkatan staminanya, lamanya perawatan dan ada yang kepada mekanisme sensitivitynya," paparnya.
"Oleh karenanya kisi-kisi itu bisa jadi berbeda, tapi secara keseluruhan sama tujuannya untuk kesembuhan," pungkas dr. Slamet
Sementara itu beberapa waktu lalu Raditya Mohammer Khadaffi, Humas PT Rama Emerald Multi Sukses atau perusahaan farmasi Rama Pharmas yang ikut mengembangkan vaksin Nusantara mengatakan, vaksin sudah menyelesaikan fase uji klinis tahap 1 dengan jumlah peserta 30 pasien, dan hasil penelitian sudah diserahkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selanjutnya vaksin nusantara, akan menjalani uji klinis tahap 2 dan nantinya akan memasuki tahap uji klinis tahap 3.
Baca Juga: Hanya Rp200 Ribu, Vaksin Nusantara yang Digagas Terawan Diklaim Lebih Murah
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan