Suara.com - Rumitnya prosedur rujukan pengobatan kanker masih jadi kendala pengananan kanker di Indonesia.
Beruntung kini sudah ada program One Onco yakni program Kalbe Oncology, yakni layanan onkologi terintegrasi.
Tidak hanya pengobatan, layanan ini juga bisa mendiagnosis dan merekomendasikan komunitas kanker, sehingga bisa saling berbagi informasi dan dukungan.
"Kami berharap layanan holistik ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dari pejuang kanker dan keluarganya baik selama menjalani terapi maupun sesudahnya,” ujar Mulia Lie, Pharmaceutical Director PT Kalbe Farma Tbk, dalam konferensi pers Nutrican, Kamis (25/2/2021).
One Onco adalah sejenis website yang berisi informasi lengkap seputar kanker, di mana pengunjungnya bisa berkonsultasi dengan dokter sesuai jadwal yang ditentukan, dan para pasien saling berbagi informasi di laman tersebut.
Harapannya adalah layanan ini bisa meningkatkan kualitas hidup pasian kanker dan keluarganya.
Mengingat stigma kanker dalam benak masyarakat, merupakan penyakit yang mematikan dengan harapan hidup yang rendah.
Apalagi data dari rumah sakit rujukan nasional kanker, RS. Dharmais menunjukkan bagaimana 70 persen pasien kanker yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi akut alias stadium 4.
Layanan One Onco ini juga selaras dengan program yang sedang digodok RS. Dharmais, Kementerian Kesehatan dan Roche Indonesia yakni Extension for Community Health Outcomes (ECHO), yakni telementoring penanganan kanker di RS daerah berkerjasama dengan RS Dharmais.
Baca Juga: Pasien Kanker Tak Nafsu Makan Saat Kemoterapi, Ini Solusi dari Dokter Gizi
Lewat program telementoring ini nantinya, pasien kanker di daerah bisa cepat mendapat penanganan karena tenaga media daerah akan mendapat pendampingan klinis melalui teleconference saat menangani pasien kanker, dari para ahli meskipun terpaut jarak ratusan kilometer.
Berita Terkait
-
Sempat Diderita Epy Kusnandar, Berapa Lama Orang dengan Kanker Otak Bisa Bertahan Hidup?
-
6 Penyebab Kanker Otak, Penyakit yang Sempat Diderita Epy Kusnandar Sebelum Meninggal Dunia
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Atap Asbes Bisa Picu Kanker, Ini 5 Alternatif Lain yang Lebih Aman dan Awet
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?