Suara.com - Pandemi Covid-19 mendorong peningkatan penggunaan telemedicine di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena masyarakat merasa khawatir jika harus berobat ke rumah sakit dan kesehatan lainnya pada masa pandemi, termasuk apotek.
Walaupun saat ini vaksin sudah mulai didistribusikan, risiko tertular Covid-19 masih tinggi. Akses kesehatan umum menjadi tantangan tersendiri pada saat kita mengalami gejala sakit.
Selain tenaga medis yang sebagian besar sedang sedang dititikberatkan untuk penanggulangan infeksi Covid-19, fasilitas kesehatan umum seperti rumah sakit dan apotek, ataupun fasilitasi transportasi umum yang digunakan oleh masyarakat juga memiliki risiko.
Melihat hal ini, Generali Indonesia memperkenalkan fitur kesehatan terbaru, di mana nasabah bisa dengan mudah melakukan tebus obat resep di Dokter Leo, di aplikasi Gen iClick. Dengan fitur ini, Edy Tuhirman, CEO Generali Indonesia, mengatakan bahwa nasabah tidak harus khawatir karena harus pergi ke apotek dan mengantre untuk tebus obat.
Semua, katanya, dilakukan dengan mudah menggunakan satu aplikasi, Gen iClick, hanya dengan sentuhan jari dan waktu yang singkat. Layanan kesehatan ini bisa diakses oleh nasabah Generali di seluruh Indonesia, sesuai dengan manfaat perlindungan yang dimiliki.
"Setelah melakukan konsultasi virtual dengan di Dokter Leo, nasabah bisa langsung menebus obat resep dan obat langsung akan dikirimkan ke rumah. Tidak hanya itu, nasabah juga bisa langsung mengajukan klaim secara online. Bahkan, khusus untuk pemesanan obat resep sepanjang tahun pertama akan dibebaskan dari biaya ongkos kirim," jelas Edy.
Fitur tebus obat resep di Dokter Leo, lanjut dia, merupakan salah satu dari rangkaian inovasi yang terus dihadirkan untuk mendampingi dan memberikan kemudahan bagi nasabah di segala situasi.
Melalui fitur-fitur kesehatan inovatif yang semakin lengkap dan terintegrasi pada aplikasi Gen iClick ini, proses konsultasi dan pembelian obat bisa jauh lebih efektif dan efisien. Bukan cuma itu, kata dia semua ini dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga lebih aman untuk digunakan oleh para nasabah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025