Suara.com - Vaksin Pfizer mungkin kurang efektif dalam melindungi orang gemuk dari virus corona, kata para ilmuwan.
Para peneliti di Roma menemukan bahwa orang gemuk yang telah menerima dua dosis vaksin menghasilkan respons antibodi yang lebih lemah, menurut laporan di server pra-cetak Medrxiv.
Penelitian, yang belum ditinjau sejawat, mengevaluasi efek vaksin pada 248 petugas kesehatan tujuh hari setelah dosis akhir, demikian menurut New York Post.
Para peneliti di National Cancer Institute Regina Elena menemukan bahwa mereka yang dianggap obesitas - yang didefinisikan memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 30 - menghasilkan sekitar setengah jumlah antibodi dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan yang sehat, The Guardian melaporkan.
Saat ini tidak diketahui tingkat antibodi yang diperlukan untuk menetralkan virus, tetapi para ahli khawatir bahwa respons antibodi yang berkurang dapat menghalangi upaya inokulasi.
Tim tersebut mengatakan temuan mereka menyoroti implikasi penting pada strategi vaksinasi untuk orang gemuk.
“Karena obesitas merupakan faktor risiko utama morbiditas dan mortalitas untuk pasien dengan Covid-19, maka wajib untuk merencanakan program vaksinasi yang efisien dalam subkelompok ini,” penulis penelitian tersebut menulis.
Salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan adalah memberi mereka dosis ekstra atau lebih kuat.
“Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, data ini mungkin memiliki implikasi penting untuk pengembangan strategi vaksinasi untuk Covid-19, terutama pada orang gemuk. Jika data kami harus dikonfirmasi oleh penelitian yang lebih besar, memberi orang gemuk dosis tambahan vaksin atau dosis yang lebih tinggi dapat menjadi pilihan untuk dievaluasi pada populasi ini, ”tulis para peneliti.
Baca Juga: Mensos Risma Sedikit Ngantuk Setelah Disuntik Vaksin Sinovac
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?