Suara.com - Migrain dapat menyebabkan sakit kepala tak tertahankan dan biasanya terjadi di satu sisi kepala saja. Namun, tidak ada yang tahu persis apa penyebabnya.
Beberapa orang akan mengalami gejala saat terkena migrain, seperti mual, muntah, sensitif terhadap cahaya atau suara.
Meski akar penyebabnya masih misterius, faktor pemicu migrain bisa berbeda pada setiap orang. Dilansir Live Science, berikut lima faktor pemicunya:
1. Sel otak yang lebih sensitif
Ada satu teori menyatakan bahwa penderita migrain memiliki sel otak yang lebih sensitif daripada orang lain.
Menurut direktur klinik sakit kepala Baylor University Medical Center, Texas, Frederick Freitag, sel-sel otak yang terlalu 'bersemangat' dapat memicu gelombang listrik yang menyebar ke seluruh otak saat migrain.
Gelombang ini tampaknya memicu pelepasan prostaglandin dan serotonin serta memperlebar pembuluh darah. Semua ini menyebabkan sakit kepala parah.
2. Hormon
Banyak penderita migrain adalah wanita, karenanya ada teori menyebutkan bahwa hormon berperan di sini.
Baca Juga: Pemakaian Ganja untuk Obati Migrain Kronis Sebabkan Sakit Kepala Berulang?
Sebuah studi pada 2012 di Journal of Headache and Pain menemukan hampir setengah dari wanita yang menderita migrain cenderung mengalami rasa sakit berdenyut selama menstruasi.
Sementara studi ini menunjukkan hormon bisa saja menjadi penyebabnya, studi lain menemukan hormon 'cinta' oksitosin dapat mengurangi frekuensi saki kepala.
3. Cahaya atau lampun berkedip
Hampir 85% penderita migrain mengatakan mereka sangat sensitif terhadap cahaya terang atau kilat selama serangan terjadi.
Tetapi studi pada 2013 menjelaskan bahwa pemicunya mungkin adalah lampu atau cahaya yang berkedip.
Namun, studi ini tidak cukup membuktikan bahwa lampu atau cahaya dapat memicu sakit kepala ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter