Suara.com - Sebuah penelitian baru yang rilis pada Selasa (23/2/2021) menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga penderita migrain tidak melakukan cukup olahraga.
Studi ini menemukan bahwa orang yang melakukan olahraga sedang hingga berat minimal dua setengah jam dalam seminggu memiliki tingkat pemicu migrain yang lebih rendah, seperti stres, depresi, dan masalah tidur.
"Migrain merupakan kondisi melumpuhkan... namun olahraga teratur mungkin menjadi cara efektif dalam mengurangi frekuensi dan intensitasnya," kata penulis studi Mason Dyess, DO, dari University of Washington di Seattle dan anggota American Academy of Neurology.
Dyess menjelaskan bahwa olahraga melepaskan endorfin, pereda nyeri alami, yang dapat membantu orang-orang untuk tidur lebih nyenyak dan mengurangi stres.
Studi ini melibatkan 4.647 orang yang didiagnosis dengan migrain, dilansir Neuroscience News. Sekitar tiga perempat peserta menderita migrain kronis dan yang lainyya mengalami migrain episodik.
Peserta mengisi kuesioner tentang karakteristik migrain, tidur, depresi, stres, kecemasan, dan jumlah olahraga sedang hingga berat, seperti jogging, jalan cepat, atau bersepeda, yang dilakukan setiap minggu.
Peneliti menemukan peserta yang berolahraga sedang hingga berat kurang dari dua setengah jam per minggu mengalami peningkatan depresi, kecemasan, dan masalah tidur.
Depresi dilaporkan terjadi pada 377 dari 806 (47%) peserta yang tidak berolahraga, dibanding 318 dari 1.270 (25%) orang yang berolahraga.
Selain itu, kecemasan dialami oleh 39% orang dalam kelompok tidak berolahraga dibanding 28% orang dalam kelompok olahraga tinggi.
Baca Juga: Orgasme Bisa Jadi Obat Sakit Kepala dan 4 Berita Kesehatan Lainnya
Masalah tidur pun dialami 77% orang dalam kelompok tidak berolahraga dibanding 61% pada kelompok peserta yang berolahraga.
Mereka juga menemukan hubungan antara olahraga dan risiko migrain. Sebanyak 5% orang dari kelompok tidak olahraga mengaku mengalami sakit kepala rendah (frekuensinya nol hingga empat hari per bulan) dan 48% lainnya mengalami sakit kepala parah (mengalaminya dalam 25 hari atau lebih per bulan).
Sedangkan orang dalam kelompok olahraga tinggi, sebanyak 10% mengalami frekuensi sakit kepala rendah dan 28% merasakan sakit kepala parah.
“Ada terapi baru yang tersedia untuk migrain, tapi harganya sangat mahal. Penderita migrain harus mempertimbangkan untuk melakukan banyak olahraga karena mungkin ini cara aman dan murah untuk mengelola dan meminimalkan masalah yang menyertai migrain," saran Dyess.
Penelitian akan dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan ke-73 American Academy of Neurology pada 17 hingga 22 April mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi