Suara.com - Distimia merupakan masalah kejiwaan turunan dari depresi, yang biasa juga disebut sebagai persistent depressive disorder.
Distimia adalah bentuk kronis jangka panjang dari gejala depresi, seperti kehilangan ketertarikan yang normal aktivitas sehari-hari, merasa tidak ada harapan, produktivitas berkurang, harga diri yang rendah, dan perasaan yang tidak layak bagi siapapun.
Dalam pengantar buku I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki tulisan Baek Se Hae, dr. Jiemi Ardian Sp.KJ, mengatakan adanya pola pikir bagi seorang yang memiliki gejala depresi dan distimia.
Apa saja? berikut pola pikir yang telah dirangkum oleh Suara.
Black And White Thinking
Seseorang cenderung melihat sesuatu dengan 100 persen hitam dan 100 persen putih. Bahkan tidak ada abu-abu dan warna yang lain. Hal ini menyorot pola pikir secara terpolarisasi, saat dalam keadaan depresi.
Overgenerallization
Seseorang yang berada di kondisi ini, ketika menghadapi masalah yang terjadi, disebabkan oleh kesalahannya sendiri. Seperti jika teman yang menjauh, merupakan kesalahannya, bahkan rasa kesepian, dan juga kegagalan.
Fortune Telling
Baca Juga: Studi: Depresi dan Kecemasan Meningkat pada Mahasiswa Baru selama Pandemi
Seseorang cenderung membayangkan masa depan dalam bayangan yang buruk. Seperti masa depannya akan sia-sia, juga pekerjaan yang akan digantikan oleh orang lain.
Mind Reading
Dalam pola pikir ini, seseorang bisa membayangkan isi pikiran orang lain. Seperti seseorang yang berbicara dengan netral, dianggap sebagai ungkapan yang merendahkan, bahkan menghina.
Emotional Reasoning
Seseorang cenderung menggunakan emosinya saat menghadpai masalah. Seperti merasa cemburu kepada pasangan, merasa ditolak, bahkan diabaikan lingkungan sosial.
Disqualifying The Positive
Berita Terkait
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Baek Sehee Meninggal di Usia 35 Tahun, Selamatkan Lima Nyawa Lewat Donasi Organ
-
Mimpi dan Depresi: Cerita Sunyi Billie Eilish dalam Everything I Wanted
-
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Negara Kuat Dimulai dari Ketenangan Batin Warganya
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara