Suara.com - Sembilan kera besar di Kebun Binatang San Diego, AS, menjadi hewan pritama pertama yang merima vaksin Covid-19 eksperimental.
Proses vaksinasi terhadap empat orangutan dan lima bonobo terjadi pada Februari kemarin. Mereka masing-masing mendapat dua dosis vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi hewan Zoetis.
Kebun binatang menghubungi Zoetis setelah beberapa gorila di taman safari mereka terinfeksi SARS-CoV-2 pada Januari, lapor Live Science. Karenanya, Zoetis memberikan sedikit pasokan vaksin mereka.
Awalnya ada satu gorila yang dijadwalkan mendapat vaksin, tetapi karena banyak gorila lain yang positif Covid-19 dan sudah pulih, hewan ini tidak menjadi prioritas utama untuk vaksinasi.
Meski begitu, Zoetis berencana untuk memberikan lebih banyak vaksin ke Kebun Binatang San Diego dan kebun binatang lain begitu mereka memiliki persediaan vaksin yang lebih banyak pula.
Zoetis awalnya mengembangkan vaksin Covid-19 untuk anjing dan kucing, tapi kemudian beralih mempelajari vaksin untuk cerpelai setelah wabah besar terjadi di peternakan hewan itu tahun lalu.
Saat ini, vaksin masih eksperimental belum disetujui untuk digunakan pada hewan di AS. Namun, perusahaan sedang bernegosiasi dengan Departemen Pertanian AS untuk persetujuan vaksin Covid-19 pada cerpelai.
Vaksin Zoetis mirip dengan vaksin Novavax Covid-19 untuk manusia yang memberikan versi modifikasi dari protein lonjakan virus corona.
Baca Juga: Makin Dikit Pasien Corona, Kepulauan Riau Masuk Zona Kuning COVID-19
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!