Suara.com - Down Syndrome alias sindroma Down merupakan suatu kondisi di mana seseorang dilahirkan dengan kromosom ekstra di dalam tubuhnya.
Melansir Healthline, hal ini yang menyebabkan keterlambatan dan kecacatan pada perkemabangan fisik dan mental orang tersebut.
Down Syndrome biasa terjadi karena keturunan gen yang dibawa dari orang tua. Kromosom yang dibawa sel bayi seharusnya 23 pasang. Namun pada kasus down syndrome, bayi lahir dengan jumlah kromosom lebih banyak.
Menurut National Down Syndrome Society (NDSS), sekitar 1 dari 700 bayi di Amerika Serikat lahir dengan Down Syndrome.
Dilansir dari Heatlhline, kondisi Down Syndrome terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya:
1. Trisomi 21
Kondisi ini terjadi karenan adanya salinan ekstra kromosom 21 pada setiap sel. Jenis Down Syndrome ini, yang paling umum dialami banyak orang.
2. Mosaikisme
Mosaikisme terjadi ketika seorang anak lahir dengan kromosom ekstra, tetapi tidak di semua selnya. Orang dengan Down Syndrome jenis ini, biasanya memiliki gejala yang lebih sedikut dibandingkan dengan trisomi 21.
Baca Juga: Haru! Cara Lembut Kakak Bujuk Adiknya yang Tak Memberi Izin Menikah
3. Translokasi
Jenis Down Syndrome ini, seseorang akan memiliki bagian ekstra dari kromosom 21. Biasanya total kromosom yang ada yaitu 46. Namun, pada Down Syndrome jenis ini, salah satunya akan memiliki tambahan kromosom 21.
Faktor Risiko Down Syndrome
Down Syndrome bisa terjadi pada siapa saja. Namun, biasanya Down Syndrome terjadi kepada seorang wanita melahirkan yang lebih tua.
Menurut CDC, ibu berusia 35 tahun ke atas lebih cenderung memiliki bayi dengan Down Syndrome daripada ibu yang lebih muda.
Di samping itu, penelitian menunjukkan, usia ayah juga berpengaruh. Satu studi tahun 2003 menemukan, ayah yang berusia di atas 40 tahun memiliki peluang dua kali lipat untuk memiliki anak dengan Down Syndrome.
Berita Terkait
-
Viral Siswi SMP Rela Sekolah Sambil Jualan dan Gendong Adiknya yang Down Syndrome
-
Karya Vanessa, Anak Down Syndrome yang Dijadikan Koleksi Fashion: Ubah Stigma Jadi Inspirasi
-
Diagnosis Prenatal Bantu Orang Tua Deteksi Dini Down Syndrome, Ini Penjelasan Dokter
-
Perlu Edukasi Inklusif, Penyakit Jantung Bawaan Ancam Anak dengan Kondisi Khusus
-
Video Humanis Shin Tae-yong Viral: Momen Tulus Bersama Anak-anak Down Syndrome Bikin Netizen Makin Susah Move On
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien