Suara.com - Remaja laki-laki bernama Jose Edurado Rosa (15) ditemukan tewas di dalam lemari es dalam kondisi hanya memakai celana dalam oleh sepupunya. Insiden ini terjadi di kota Campo Grande, Brasil pada 11 Januari lalu.
Setelah melakukan penyelidikan esktensif, petugas kepolisian Elaine Benicasa mengesampingkan kemungkinan perampokan, pembunuhan atau bunuh diri dalam kematian Jose.
Benicasa menduga Jose masuk ke lemari es untuk menenangkan diri setelah ia masuk ke rumah sang nenek menggunakan kunci cadangan.
"Baunya sudah tidak enak. Aku membuka lemari es dan menemukannya di sana duduk hanya dengan celana dalam," kata sepupu Carlos Magno Goncalves (20), dilansir The Sun.
Penyebab kematian belum dipastikan, namun polisi yakin ada tanda-tanda penyakit mendadak, mungkin akibat penggunaan steroid anabolik, dan sesak napas. Keluarganya juga memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Berdasarkan kasus ini, apa yang sebenarnya terjadi ketika seseorang terkunci di dalam lemari es?
Menurut ahli fisiologi di Queen Mary, University of London, Bill Keatinge, tanda pertama masalah adalah radang dingin. Dalam kondisi yang sangat dingin, tubuh akan menutup suplai darah ke kulit dan karena pada jari-jari kita sangat kecil, anggota tubuh ini akan membeku secara cepat.
"Dalam percobaan, saya telah membekukan jari kelingking saya berulang kali, dan itu hanya membutuhkan waktu sekitar 70 hingga 80 detik," kata Keatinge, dilansir The Guardian.
Meskipun menggigil membuat tubuh tetap hangat dengan peningkatan produksi panas tubuh sepuluh kali lipat, hal ini menghabiskan banyak energi sehingga bisa melelahkan.
Baca Juga: Kedinginan Ekstrem, Kenali Gejala Hingga Penyebab Hipotermia
"Saat menggigil berhenti, inilah saatnya untuk khawatir," peringat Keatinge.
Tubuh akan mulai kehilangan panas dengan cepat dan mengalami hipotermia setelah suhu inti turun di bawah 35 derajat Celcius.
Ketika tubuh mendingin lebih lanjut, pernapasan akan sulit dan untuk berpikir jernih pun susah. Akhirnya, otot jantung mulai bekerja dan karena darah akan dipompa ke seluruh tubuh secara tidak efisien, jaringan dan organ menjadi gagal karena kekurangan oksigen.
"Anda akan berada dalam masalah besar dalam beberapa jam pada suhu -28C. Saya akan kagum jika ada yang bisa bertahan selama satu hari pada suhu tersebut," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas