Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi izin vaksin Johnson & Johnson (J&J) untuk dimasukkan dalam vaksinasi global dan izin penggunaan darutat. Hal ini dinyatakan pihak WHO pada Jumat (12/3/2020).
Izin ini membuka jalan bagi tambahan 500 juta dosis vaksin untuk program vaksin global Covax. Progam inisiasi WHO ini mendistribusikan vaksin ke negara-negara miskin dan berkembang.
"Setiap alat baru, aman dan efektif melawan Covid-19 adalah satu langkah lebih dekat untuk mengendalikan pandemi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti yang dikutip dari Medical Xpress.
Penyataan WHO muncul setelah vaksin J&J mendapat persetujuan dari Uni Eropa pada Kamis (11/3/2021). Vaksin ini juga telah mendapatkan izin dari Amerika Serikat, Kanada, dan Afrika Selatan.
WHO menyatakan bahwa J&J telah diberikan daftar penggunaan darurat. Organisasi tersebut telah memberikan daftar penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diproduksi di India dan Korea Selatan, serta vaksin yang dibuat oleh Pfizer / BioNTech.
Sekitar 500 juta dosis suntikan J&J telah dijanjikan ke untuk program Covax . WHO berharap vaksin dapat diluncurkan mulai Juli.
"Saat vaksin baru tersedia, kami harus memastikan mereka menjadi bagian dari solusi global," kata Tedros dalam sebuah penjelasan singkat.
“Kami berharap vaksin baru ini akan membantu mempersempit ketimpangan vaksinasi,” katanya.
Uji klinis menemukan bahwa suntikan J&J 67 persen efektif mencegah orang terkena Covid-19. Vaksin juga itu terbukti 85,4 persen efektif mencegah penyakit parah.
Baca Juga: Vaksin Selain Sinovac Ternyata Belum Uji Halal MUI, Apakah Jadi Haram?
"Data sampel dari uji klinis besar yang dibagikan oleh perusahaan juga menunjukkan bahwa vaksin itu efektif pada populasi yang lebih tua," kata WHO.
Vaksin J&J hanya perlu disimpan pada suhu minus 20 derajat Celcius dan dapat disimpan selama tiga bulan pada suhu yang didinginkan. Selain itu, vaksin satu dosis ini diharapkan dapat memfasilitasi logistik vaksinasi di semua negara.
"Pencapaian hari ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam memastikan akses global ke vaksin sekali pakai kami," kata ketua dan kepala eksekutif J&J, Alex Gorsky.
"Kami bergerak maju dengan tujuan untuk memenuhi komitmen kami kepada masyarakat global untuk membantu mengakhiri pandemi," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?