Suara.com - Beberapa produk vaksin Covid-19 yang sudah melewati uji coba hingga tahap ketiga kini telah memperoleh persetujuan penggunaan darurat di sejumlah negara, di antaranya vaksin AstraZeneca/Oxford, Moderna, Sinovac, dan Pfizer/BioNTech.
Untuk diketahui, tiap-tiap vaksin tersebut telah disetujui penggunaannya di Indonesia. Meskipun untuk vaksin AstraZeneca di beberapa negara seperti Denmark dan Norwegia tengah menangguhkan pemberian vaksin lantaran dikabarkan beberapa penerimanya mengalami indikasi pembekuan darah.
Namun persetujuan BPOM di Indonesia telah dijadikan acuan bahwa vaksin AstraZeneca aman seperti vaksin lainnya. Pasalnya laporan kasus ini tidak lebih tinggi dibandingkan kasus yang terjadi di populasi umum.
Pemberian vaksin dilakukan dalam 2 kali penyuntikan untuk mencapai efektivitas perlindungan optimal. Penyuntikan vaksin kedua akan diberikan empat belas hari atau dua minggu setelah pemberian vaksin pertama.
Lantas seberapa besar tingkat efektivitas vaksin yang diberikan oleh masing-masing vaksin? Simak perbandingan vaksin Pfizer, Moderna dan AstraZeneca berikut ini.
1. Oxford/AstraZeneca
Dosis pertama vaksin AstraZeneca diklaim mampu memberikan perlindungan dari Covid-19 bergejala setidaknya selama 90 hari pertama sebesar 76 persen.
Sementara itu untuk pemberian vaksin pada pasien Covid-19 yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit, doses pertama disebut mampu memberi perlindungan hingga 100 persen, meskipun jumlahnya kecil. Angka-angka ini diperoleh usai uji klinis tahap ketiga.
2. Moderna
Baca Juga: Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca, 3 Nakes Norwegia Alami Gejala Mengerikan
Hampir sama dengan AstraZeneca, dosis pertama pemberian vaksin Moderna disebut mampu memberi perlindungan hingga 80 persen sedangkan kisarannya berada pada angka 43,5-84,5 persen.
Usai dosis pertama diberikan, perlindungan dari penularan Covid-19 sudah berada di angka 69,5 persen. Angka itu didapatkan penerima, 13 hari sebelum perlindungan seutuhnya terbentuk.
3. Pfizer-BioNTech
Usai pemberian suntikan pertama vaksin Pfizer, dipercaya perlindungan atas tertularnya Covid-19 pada seseorang dengan gejala mencapai efektifitas gingga 52,4 persen.
Angka ini bahkan mampu dicapai 11 hari sebelum perlindungan sesungguhnya dari hasil penyuntikan vaksin terbentuk. Sehingga perlindungan sesungguhnya yang dihasilkan Pfizer memang angkanya bisa jauh lebih tinggi.
Angka perlindungan ini ditaksir berada dalam skala efektivitas 29,5-84,5 persen. Interval yang ada terbilang cukup luas, karena tidak banyak orang yang tertular Covid-19 saat uji tahapan klinis selama ini dilakukan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara