Suara.com - Satgas Penanganan Covid-19 mengakui bahwa hingga kini angka kematian Covid-19 di Indonesia belum terkendali.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn). dr. Alexander K. Ginting, S. Sp.P (K) mengatakan tingkat kematian Covid-19 masih sebesar 2,71 persen.
"Angka kematian itu masih cukup tinggi," kata Alexander dalam webinar BNPB Indonesia, Senin (15/3/2021).
Di sisi lain, Alexander menolak angka kematian tinggi karena pemerintah gagal melakukan penanggulangan Covid-19. Ia menuduh semua ini terjadi karena tingkat kesadaran masyarakat terhadap gejala covid-19 masih rendah hingga menyebabkan keterlambatan datang ke rumah sakit.
"Morbiditas naik bukan berarti penanggulangan tidak berhasil. Mortalitas naik, angka kematian naik, itu lebih karena telatnya masuk rumah sakit oleh karena kelalaian dan yang kedua juga oleh karena faktor komorbid," kata Alexander.
Ia menyampaikan bahwa seseorang yang terinfeksi Covid-19 akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas, terutama pada seseorang yang memiliki komorbid baik usia muda maupun usia lanjut.
Selain itu, kemunculan gejala covid juga kerap disadari terlambat, sehingga tak jarang datang ke rumah sakit letika kondisi sudah mulai berat.
"Artinya kalau dia sudah di fase 2, sudah ada pneumoni. Oleh karena itu memang edukasi ke masyarakat perlu dilakukan terus-menerus. Apalagi dicurigai sekarang ini ada tren baru yang menular lebih cepat, agar masyarakat lebih bisa sensitif, lebih cepat mendeteksi melakukan penilaian kalau dia sudah gejala Covid-19 atau tidak," ucapnya.
Kontak erat juga harus diperhatikan. Masyarakat diminta untuk menyadari jika ada kontak langsung dengan seseorang yang pernah positif Covid-19 agar benar-benar mematuhi protokol kesehatan atau sesegera mungkin melakukan tes swab.
Baca Juga: Catat! 10 Daerah Berada di Sumbar Zona Kuning Covid-19
Menurut Alexander, tempat makan umum termasuk area penularan paling tinggi katena banyak orang pasti melepas masker.
"Sehingga dia mengatakan 'saya pakai masker kok, masih bisa tertular', salah satu adalah seperti yang tadi duduk bersama atau antrean tidak ada jaga jarak dan kemudian membuka masker. Inilah proses yang membuat terjadinya infeksi," ucapnya.
Terkait obat-obatan untuk pasien Covid-19, Alexander memastikan bahwa persediaannya masih cukup. Termasuk juga obat anti-virus dan antiinflamasi.
"Kemudian satgas juga sudah melakukan pelatihan terhadap dokter-dokter untuk update mengenai tata klinis, bagaimana merawat pasien di ICU. Artinya untuk ini pemerintah sudah menyiapkan infrastrukturnya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?