Suara.com - Perusahaan Moderna telah memulai uji coba vaksin Covid-19 mereka pada bayi berusia enam bulan hingga 11 tahun. Uji coba ini mencakup anak-anak sehat di AS dan Kanada, serta akan dilakukan dalam dua bagian.
Pada tahap pertama, perusahaan akan menguji bagaimana peserta menanggapi berbagai tingkat dosis vaksin.
Anak -anak usia dia atas dua tahun dapat menerima 50 hingga 100 mikogram vaksin per dosis, sednagkan di bawah usia tersebut hanya mendapat 25, 50, atau 100 mikogram.
Setiap anak akan menerima total dua dosis dengan masing-masing dosis diberikan dengan jarak 28 hari, jarak yang sama dengan orang dewasa, lapor Live Science.
Peserta pertama yang divaksinasi dalam setiap kelompok akan menerima dosis vaksin terendah, sehingga peneliti dapat mengawasi efek samping sebelum memberikan dosis yang lebih tinggi kepada anak-anak lain.
Setelah tahap pertama, Moderna akan melakukan analisis sementara untuk menentukan tingkat dosis yang sesuai untuk setiap kelompok umur.
Lalu, anak-anak yang terdaftar di uji coba tahap kedua akan menerima dosis yang dipilih berdasarkan analisis pertama dan beberapa diberi suntikan garam plasebo.
Peneliti akan memantau peserta bayi dan anak-anak ini selama satu tahun setelah vaksinasi mereka, untuk melacak efek samping, tingkat antibodi, dan kasus infeksi Covid-19.
Jika sudah diketahui tingkat antibodi dan infeksi relatif antar kelompok yang diimunisasi dan plasebo, Moderna akan menghitung seberapa protektif vaksin mereka pada bayi dan anak-anak.
Baca Juga: Lampung Dapat Tambahan Vaksin Covid-19
"Kami didorong oleh analisis utama studi COVE Tahap 3 mRNA-1273 pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas," kata Stéphane Bancel, CEO Moderna.
"Studi pediatrik ini akan membantu kami menilai potensi keamanan dan imunogenisitas kandidat vaksin Covid-19 dalam populasi usia muda yang penting ini," sambungnya.
Moderna mengatakan ada sekitar 6.750 peserta dalam uji coba ini dan sekarang, mereka sedang melakukannya terhadap 3.000 anak berusia 12 hingga 17 tahun. Perusahaan memprediksi uji coba akan selesai pada Juni tahun depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien