Suara.com - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang telah berlangsung satu tahun berdampak negatif pada kesehatan jiwa para remaja. Gangguan jiwa akibat kecanduan game online salah satu dampak nyata yang terjadi pada ratusan anak di Jawa Barat.
Rumah sakit jiwa Jawa Barat mendata bahwa selama 2020 ada 98 anak dan selama 2021 telah 14 anak yang menjalani rawat jalan. Pengobatan itu dilakukan akibat kecanduan terhadap internet, termasuk game online.
Psikiater anak dan remaja dr. Suzy Yusna Dewi, Sp.KJ., membenarkan bahwa kondisi pandemi Covid-19 sangat berdampak signifikan pada tingkat kecanduan gawai pada remaja. Terlebih frekuensi memegang ponsel jadi semakin lama akibat PJJ secara daring.
"Kalau makin banyak frekuensinya itu yang menyebabkan kecanduan. Kecanduan game, kecanduan gadget itu bagian dari perilaku, sama dengan narkoba. Jadi ketika anak itu merasakan kenikmatan, nanti makin lama makin ada batas toleransi. Sehingga batas toleransi itu lama-lama membutuhkan yang lebih tinggi lagi untuk mendapatkan kesenangan yang sama," papar dokter Suzy saat dihubungi suara.com, Kamis (18/3/2021).
Layaknya pecandu narkoba, adiktif terhadap internet termasuk juga game online akan mempengaruhi kerja otak. Dokter Suzy menjelaskan, kandungan zat kimiawi dalam otak yang nama dopamin jadi meningkat kemudian menimbulkan kesenangan yang berlebihan.
Pada akhirnya kesenangan sudah pada level puncaknya dan akan berlanjut jadi kecanduan. Saat itulah mulai terjadi gangguan fungsi otak pada kerja kognitif dan eksekutif.
"Pada fungsi kognitif, jadi gangguan dalam aktivitas, daya belajar menurun, konsentrasi menurun. Kemudian perilaku juga emosional. Akhirnya mereka dengan kondisi seperti itu yang menyebabkan mereka harus dirawat," ujar dokter RSJ Grogol, Jakarta Barat itu.
Sedangkan gangguan pada fungsi eksekutif menyebabkan kemampuan inisiatif, motivasi, hingga konsentrasi menurun. Bahkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah juga terganggu. Sehingga anak kesulitan dalam menentukan pilihan aktivitas yang sebaiknya dilakukan dan tidak dapat membedakan antara yang baik dan buruk bagi dirinya.
Menurut Suzy, anak yang sudah masuk tahap kecanduan berat pada internet akan sulit diatasi sendiri oleh orangtua. Dibutuhkan penanganan tenaga medis untuk juga membantu stabilkan emosi anak dan menurunkan tingkat kecanduan.
"Kalau sudah kecanduan boro-boro ngerawat anak, yang ada dia (orangtua) dipukul oleh anaknya karena pasti melawan. Orangtua sudah enggak bisa mengatasi lagi, karena biasanya dia didiamkan, enggak ada aturan," ucapnya.
Baca Juga: Kronologis Aiptu Anak Agung Gde Putra Meninggal saat Jaga Jokowi di Ubud
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara