Suara.com - Munculnya vaksin Nusantara telah memicu perdebatan akademisi dan juga pakar. Salah satu yang dibahas adalah penggunaan sel dendritic. Apa itu?
Sejatinya, sel dendritic pada vaksin Nusantara telah lama digaungkan di dunia kesehatan pada tahun 1990, dalam rangka penelitian imunoterapi penyakit kanker dan penyakit ganas.
"Konteks penelitian vaksin Nusantara mengambil darah dari individu, terutama sel darah putih, kemudian dipaparkan dengan Antigen (Ag) spike S dari SARS-CoV-2, lalu diinkubasi selama 1 minggu," ungkap Tim Satgas Covid-19, PemKab Banyumas dr.Yudhi Wibowo, M.PH, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Ia mengungkap jika sel memori cukup mengenali Ag SARS-CoV-2, maka akan disuntikan kembali dengan waktu yang dibutuhkan selama 1 minggu per individu.
Sementara vaksin Nusantara sedang dalam proses uji klinik fase 1, dan sudah terdaftar secara resmi di ClinicalTrials.gov dengan nomor registrasi NCT04685603, yang dimulai pada tanggal 7 Desember 2020.
Tanggal selesai penelitian diperkirakan 31 Januari 2022, dengan subyek penelitian 27 orang.
Karena itu, vaksin Nusantara masih perlu waktu panjang menuju uji klinis fase 2, fase 3, dan post marketing survey.
"Sangat dibutuhkan intervensi yang bersifat segera, dan tentunya bersifat general," paparnya.
Demikian, informasi mengenai vaksin Nusantara sebaiknya disikapi dengan bijaksana dan hati-hati, sampai seluruh proses ilmiah uji klinis dilalui sesuai prosedur.
Baca Juga: Inovasi GeNose dan Vaksin Nusantara, Pakar Ingatkan Tetap Wajib Izin BPOM
Berita Terkait
-
Vaksin Nusantara Besutan Terawan Muncul Lagi di Jurnal Internasional, Tim Komunikasi: Indonesia Pantas Berbangga!
-
Warga Vaksinasi COVID-19 Pakai Vaksin Nusantara Tak Perlu Booster, Terawan: Cukup Melawan Omicron
-
Klaim Dokter Terawan Soal Vaksin Nusantara: Tak Perlu Booster Hingga Ampuh Lawan Omicron Terbaru
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi