Suara.com - Menurunkan berat badan bukan sekadar tentang mengatur pola makan dengan defisit kalori juga perbanyak olahraga.
Tidur cukup yang berkualitas juga berperan penting dalam membakar kalori lebih banyak sehingga dapat membantu percepat penurunan badan.
Tidur nyenyak selama 7-8 jam setiap malam dapat mempercepat metabolisme dan membantu menurunkan berat badan. Karenanya disebutkan kurang tidur justru berpotensi menaikan berat badan.
Hal itu terjadi lantaran kurang tidur dapat menurunkan tingkat metabolisme istirahat (RMR) yang berperan membakat kalori dalam tubuh.
Selain itu, kurang tidur juga dapat meningkatkan nafsu makan yang disebabkan oleh dua hormon penting yakni ghrelin dan leptin.
Terlebih ketika kurang tidur, kebanyakan orang cenderung memilih makanan yang tidak sehat seperti cepat saji atau makanan instan.
Menurut meta-analisis 2016 yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition, orang yang tidak cukup tidur di malam hari akan makan lebih banyak keesokan harinya. Rata-rata makan 385 kalori lebih banyak dari biasanya.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur mengonsumsi lebih banyak lemak dan lebih sedikit protein dari makanan cepat saji.
Tidak hanya itu, orang yang tidak mendapatkan kualitas tidur malam yang baik juga kurang bergerak dan membakar lebih sedikit kalori sepanjang hari.
Baca Juga: Coba Konsumsi 7 Hal Ini saat Makan Malam, Bisa Bantu Tidur Lebih Nyenyak
Dikutip dari Times of India, jika orang terus makan dengan kelebihan 385 kalori setiap hari dapat membuat berat badan bertambah sekitar 500 gram dalam sembilan hari. Kondisi itu juga dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung.
Karenanya, bagi orang yang kesulitan menurunkan berat badan, sangat disarankan untuk memperbaiki waktu tidur malam terlebih dahulu. Biasakan tidur pada waktu yang sama setiap malam dalam rentang 7-8 jam setiap hari.
Tidur tepat waktu dan bangun tepat waktu setiap hari, bahkan di akhir pekan. Juga sebaiknya berhenti makan dua jam sebelum waktu tidur. Jika masih merasa sulit tidur di malam hari, coba latihan peregangan ringan sebelum naik ke kasur.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Kurang Tidur, Kenali Penyebab dan Cara Atasi Kelelahan Ekstrem
-
Waspada Metabolisme Lambat! 7 Hal Ini Bisa Merusak Mesin Pembakar Kalori Tubuh Anda
-
4 Tips Menurunkan Berat Badan untuk Ibu Menyusui yang Efektif
-
Studi Baru Ungkap Pola Makan yang Bisa Menurunkan Berat Badan
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?