Suara.com - Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan pola hidup masyarakat semakin sedentari. Pembatasan aktivitas keluar rumah yang dibarengi dengan peningkatan waktu berada di depan gadget, menyebabkan penurunan aktivitas fisik. Dan sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan peningkatan asupan gizi seimbang.
Meski terjadi peningkatan konsumsi makanan, namun ini didominasi oleh makanan siap saji dan pangan olahan yang dipesan secara online untuk menemani keseharian selama di rumah saja. Dan secara tidak disadari, kondisi ini dapat menjadi faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, kolesterol, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke makin meningkat.
Untuk menghindari hal tersebut, Dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK kembali mengingatkan akan pentingnya pola gizi seimbang dan komposisi makanan. Artinya, kata dia, semua zat gizi harus ada dalam menu makan setiap hari, secara seimbang, baik makronutrisi maupun mikronutrisi.
"Terapkan pedoman Isi Piringku yang dibuat Kementrian Kesehatan, di mana asupan makan kita adalah dengan membagi piring menjadi tiga bagian, yakni isi 1/3 dengan makanan pokok atau karbohidrat, 1/3 aneka sayur, dan 1/3 gabungan lauk hewani, nabati, dan buah," jelas dia dalam acara diskusi Refleksi Setahun Pandemi bersama Frisian Flag, Senin (22/3/2021).
Untuk menghindari kontaminasi virus dan bakteri pada makanan, Dr. Diana juga mengingatkan untuk selalu makan makanan yang matang dan mencuci sayur dan buah sampai bersih.
Pengaturan jadwal makan juga penting, kata dia. Cobalah atur waktu makan jadi sarapan, makan siang, dan makan malam secara teratur, dengan snack di antara waktu makan. Namun, hindari snack yang tinggi kalor, pilihlah snack yang sehat, di antaranya adalah buah, susu, atau kacang-kacangan.
"Ingat, protein adalah building blocks untuk imunitas kita. Kita mau bikin pertahanan, maka benteng dan tentaranya harus kuat," tambah Dr. Diana.
Jangan lupa pula untuk mengonsumsi susu, sebagai salah satu sumber protein hewani, yang dapat dengan mudah dicerna oleh tubuh.
Adapun beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari, kata Dr. Diana, ialah makanan-makanan yang tinggi garam, gula dan lemak jenuh maupum lemak trans. Misalnya makanan bersantan, gorengan, jeroan, hingga junk food.
Baca Juga: Videografis: 5 Pedoman Gizi Seimbang
"Makanan seperti ini memicu inflamasi pada tubuh, membuat kita rentan terhadap infeksi. Ingat, virus Covid-19 masih ada. Imunitas tubuh harus dijaga. Selain menjaga pola makan, tetaplah aktif bergerak. Disarankan 150 menit per minggu. Jadi kalau dibagi 5 hari, cukup 30 menit per hari," tambah dia.
Terakhir adalah tidur dan istirahat yang cukup. Hindari begadang dan terlalu banyak screen time karena tidur yang cukup akan membantu menjaga imunitas.
Mengacu pada hal tersebut, Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia mengungkap, jika Frisian Flag Indonesia juga ingin berkontribusi untuk terus meningkatkan edukasi seputar kesehatan, pedoman gizi seimbang, gaya hidup sehat dan aktif, melalui beberapa kegiatan.
"Contohnya Indonesia Siap yang didukung oleh susu bubuk kompleta. Launching sebelum pandemi dan tetap dilanjutkan. Tahun lalu, kami juga bekerja sama dengan PKK di Jawa Barat dan Sumatera Selatan, menjangkau 25 ribu keluarga. Kami juga membuat konten-konten edukasi gizi melalui seluruh chanel media sosial," tutup dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?