Suara.com - Tidur yang cukup di malam hari dapat membantu mengekang risiko orang terkena Covid-19 atau Covid-19 parah. Hal ini dinyatakan dalam studi baru yang terbit pada jurnal BMJ Nutrition, Prevention, and Health.
Melansir dari Huffpost, studi tersebut melibatkan lebih dari 2.800 pekerja perawatan kesehatan di enam negara yang secara teratur terpapar Covid-19 dari musim semi lalu hingga musim gugur 2020 lalu. Studi ini menemukan bahwa untuk setiap jam tambahan tidur yang didapat para pekerja di malam hari, risiko mereka untuk Covid-19 turun 12 persen.
Orang berjuang dengan kelelahan memiliki risiko lebih tinggi tertular virus. Mereka juga cenderung tetap sakit untuk jangka waktu yang lebih lama.
“Kurang tidur, masalah tidur yang parah, dan kelelahan mungkin menjadi faktor risiko Covid-19 pada petugas kesehatan,” kata Steven Holfinger, ahli pengobatan tidur di The Ohio State University Wexner Medical Center yang tidak mengerjakan studi baru tersebut.
Holfinger menambahkan bahwa menurutnya penelitian lebih lanjut untuk lebih mendefinisikan risiko ini akan membantu.
Sebelumnya, sebuah penelitian kecil di China menemukan bahwa orang yang tidak banyak tidur dalam seminggu sebelum mereka terjangkit Covid-19 tampaknya memiliki hasil yang lebih parah.
Para peneliti juga menjajaki kemungkinan bahwa melatonin, hormon yang memainkan peran penting dalam siklus tidur-bangun dapat membantu mencegah Covid-19. Namun investigasi tersebut tidak konklusif dan para ahli berhati-hati terhadap interpretasi yang berlebihan.
Tidur nyenyak secara teratur bukanlah hal yang diperlukan untuk mencegah Covid-19, tetapi tidur merupakan faktor penting dalam fungsi kekebalan.
"Saat tubuh kita melawan infeksi, kita melepaskan sitokin yang mendorong tidur di mana menyebabkan peningkatan tidur selama infeksi," kata Holfinger.
Baca Juga: Bolehkan Konsumsi Pereda Nyeri Sebelum atau Setelah Vaksinasi? Ini Kata CDC
“Kami berasumsi bahwa ini bermanfaat bagi sistem kekebalan kita untuk melawan infeksi, jadi hipotesis saat ini adalah bahwa tidur bermanfaat bagi kesehatan kekebalan kita," imbuhnya.
Peneliti menegaskan bahwa menghindari kurang tidur tidak hanya akan membantu sistem kekebalan tetapi juga membantu kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia