Suara.com - Penelitian menunjukkan bahwa vaksinasi tak hanya melindungi diri Anda dari infeksi virus corona Covid-19, namun juga mengurangi risiko menularkan ke orang lain.
Melansir dari Bustle, orang yang terinfeksi Covid-19 setelah vaksinasi mungkin hanya membawa sedikit viral load atau beban virus di hidung dan tenggorokan mereka. Dengan begitu maka virus jauh lebih sulit menyebar lewat bersin atau batuk.
John A. Sellick DO, seorang profesor di Jacobs School of Medicine & Biomedical Sciences di University of Buffalo, mengatakan kepada Bustle bahwa meskipun kemampuan vaksin untuk menghindari penularan tak kalah esensial dengan mencegah infeksi.
Jika vaksin menghentikan virus Covid-19 berkembang biak di tenggorokan dan paru-paru, maka akan membawanya lebih sedikit dan tidak akan menyebarkannya ke orang lain.
"Meskipun tidak mungkin vaksin ini benar-benar menghentikan replikasi, ada bukti bahwa proporsi signifikan dari virus sebenarnya dapat dihentikan," kata Sellick.
"Ini akan mengurangi kemungkinan orang yang divaksinasi akan menularkan virus yang kemudian dapat ditularkan ke orang lain," imbuhnya.
Sebuah studi terhadap 3.950 personel perawatan kesehatan Amerika Serikat yang dilakukan oleh pemerintah federal dan dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada 29 Maret menemukan bahwa satu dosis vaksin Pfizer dan Moderna mengurangi penularan Covid-19 hingga 80 persen. Sementara setelah dua dosis naik menjadi 90 persen.
Studi tersebut mengamati orang-orang yang telah divaksinasi di dunia nyata ditemukan bahwa dari 2.479 orang yang divaksinasi penuh, hanya tiga perserta yang khirnya dinyatakan positif Covid-19.
Sementara dalam satu studi dari Israel,yang diterbitkan dalam studi non-peer review di MedRXiV pada bulan Februari menyatakan bahwa vaksin Pfizer dapat menghentikan penularan, mengurangi jumlah virus yang dibawa orang setelah mereka divaksinasi hingga hampir 90 persen.
Baca Juga: Pengendalian Transportasi Karena Larangan Mudik, Kemenhub Siapkan Aturan
Studi pendahuluan lainnya di Inggris yang terbit pada The Lancet mengamati tingkat infeksi di antara petugas layanan kesehatan yang divaksinasi dan menemukan bahwa vaksin Pfizer dapat mengurangi penularan hingga 86 persen.
Sebuah studi pra-cetak lain yang diterbitkan di The Lancet pada bulan Februari juga menemukan bahwa orang yang menerima suntikan AstraZeneca 50 persen lebih kecil kemungkinannya menyebarkan virus.
Tetapi Dr. Carlos del Rio, dekan eksekutif Emory School of Medicine, mengatakan kepada TIME bahwa hasil tersebut tidak meyakinkan. "Apa yang mereka tunjukkan adalah bahwa ada penurunan pelepasan virus atau penurunan deteksi virus," katanya.
"Sebab meski dengan transmisi yang sangat berkurang tetapi masih ada risiko nyata menyebarkan virus meski sudah divaksinasi," kata Dr. Jordan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
Terkini
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi