Suara.com - Merokok tidak hanya memperparah infeksi Covid-19. Ternyata gestur orang yang merokok juga memicu penularan virus asal Wuhan, China itu semakin cepat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FISR dalam acara Setahun Pandemi, Rabu (31/3/2021).
Menurut Dr. Agus gestur orang merokok tidak hanya mengabaikan protokol kesehatan, karena harus melepaskan masker.
Tapi juga perpindahan tangan ke mulut yang berulang-ulang memicu masuknya virus, ditambah saat merokok orang juga kerap berbicara.
"Sehingga ini adalah salah satu pola hidup yang kira harus hindari pada saat pandemi ini. Dengan berbicara saat merokok, menghembuskan asap rokok, itu berpotensi untuk saling menularkan kepada orang lain," terang Dr. Agus.
Lebih lanjut secara diagnosis medis yang bisa dibuktikan dengan foto fisiologi, ternyata reseptor atau pintu masuk virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19 yang disebut ACE2, banyak dimiliki oleh tubuh para perokok.
Alhasil, karena 'pintu masuknya' banyak, maka orang tersebut berisiko lebih tinggi terpapar Covid-19, dibanding orang dengan ACE2 yang lebih sedikit.
"Ini sudah ada bukti riset secara histopatologi hasil biopsi dari saluran napas, seorang perokok ternyata menunjukkan jumlah ACE2 yang lebih tinggi dibanding bukan perokok," terang Dr. Agus.
Tidak berhenti di situ, seorang perokok kerap memiliki masalah dengan organ vitalnya, seperti sakit jantung, paru, hingga kanker.
Baca Juga: Turun Drastis, Zona Merah Hanya di Lima Daerah
Nah, orang dengan penyakit penyerta (komorbid) ini, keadaanya bisa lebih parah atau dalam kondisi berat jika tertular Covid-19.
"Kita tahu betul komorbid ini berisiko untuk lebih tinggi terinfeksi penyakit Covid-19, dan juga menyebabkan risiko mortalitas (kematian) yang lebih berat," pungkasnya.
Maka, Dr. Agus menyimpulkan penanganan orang yang merokok di Indonesia, bisa sangat membantu penanganan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dan belum diketahui ujungnya ini.
"Oleh karena itu, mari bersama-sama mengatur dan pengendalian rokok mengendalikan pandemi Covid-19," pungkas Dr. Agus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar