Suara.com - Pemerintah Inggris menyediakan tes Covid-19 dua kali seminggu untuk seluruh penduduk Inggris.
Tes dilakukan menggunakan alat aliran lateral, yang dapat memberikan hasil dalam waktu sekitar 30 menit. Alat tersebut akan tersedia secara gratis di lokasi pengujian yang disediakan, apotek, dan kantor pos.
Metode tes juga sudah ditawarkan kepada anak-anak sekolah dan keluarganya, serta pekerja yang terpaksa harus meninggalkan rumah.
Pemerintah Inggris menilai rencana itu akan bermanfaat untuk menekan wabah Covid-19 yang tak kunjung usai. Tetapi sebagian justru mengkritik program tersebut dan berisiko jadi pemborosan uang.
Program tersebut disampaikan ketika Perdana Menteri Boris Johnson akan bertemu kabinet untuk menandatangani tahap pelonggaran penguncian berikutnya di Inggris pada 12 April mendatang.
Boris Johnson menyetujui program tes cepat tersebut. Rencananya tes virus corona itu akan dimulai pada 9 April.
"Saat kami terus membuat kemajuan yang baik dalam program vaksin dan secara hati-hati mengurangi pembatasan yang sedang berjalan, pengujian cepat yang teratur bahkan lebih penting untuk memastikan upaya tersebut. Ini tidak disia-siakan" kata Boris dikutip dari BBC.
Tes cepat yang dapat dilakukan dari rumah itu ditujukan bagi orang-orang yang tidak memiliki gejala Covid-19 apa pun. Pemerintah sebelumnya lebih dulu memperkenalkan pengujian alat tes lateral untuk anak-anak sekolah menengah dan staf pengajar, untuk membuka kembali kelas di Inggris pada Maret.
Kemudian pada Februari, skema tersebut diperluas ke keluarga dari semua anak usia sekolah dan perguruan tinggi di Inggris. Juga ditawarkan kepada orang yang tidak dapat bekerja dari rumah karena pandemi, sehingga dapat dites Covid-19 dua kali seminggu.
Ada sekitar 250.000 tes cepat sehari yang dilakukan pada pertengahan Februari, meningkat jadi lebih dari satu juta sehari pada akhir Maret.
Baca Juga: Tambah 736 Orang, Positif Covid-19 di DKI Jakarta Capai 386.466 Kasus
Direktur respons strategis Covid-19 di Public Health England Dr Susan Hopkins mengatakan, pengujian cepat mungkin akan menemukan kasus-kasus yang sebelumnya tidak terdeteksi. Sehingga dapat membantu memutus rantai penularan dan menekan penyebaran varian atau mutasi virus corona.
Menteri Kesehatan Matt Hancock juga menyampaikan bahwa sekitar satu dari tiga orang yang menderita Covid-19 tidak menunjukkan gejala.
"Saat kita membuka kembali penguncian dan melanjutkan kehidupan, pengujian cepat secara teratur akan menjadi fundamental dalam membantu kita dengan cepat menemukan kasus positif dan hentikan wabah," ujar Matt.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah