Suara.com - Perubahan cuaca ternyata sangat mempengaruhi kondisi penderita diabetes, bahkan bisa mengancam kematian bagi pasien yang juga mengalami sakit (komplikasi) jantung atau kardiovaskular.
Hal ini diungkap Staff Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI dr. Dicky Tahapary, Ph.D dr. Dicky Tahapary, Ph.D berdasarkan data National Center for Biotechnology Information (NCBI) Amerika Serikat.
"Peningkatan suhu dan cuaca ekstrim akibat perubahan iklim global dapat meningkatkan risiko masyarakat menjadi lebih mudah sakit atau bahkan mengalami kematian, terutama bagi para penderita diabetes yang memiliki komplikasi kardiovaskular," ujar dr. Dicky melalui siaran pers Nutrifood, Rabu (7/4/2021).
Bahkan dalam data tersebut juga menemukan penderita diabetes cenderung mengalami dehidrasi dan heatstroke atau serangan stroke akibat kepanasan, yang memicu terjadinya serangan jantung.
Bahkan perubahan iklim juga meningkatkan orang yang tidak memiliki diabetes, jadi berisiko mengalami diabetes akibat akses atau sumber makanan segar berkualitas jumlahnya berkurang.
Hasilnya banyak orang cenderung mengonsumsi produk makanan olahan yang tinggi gula dan kalori, sehingga meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
"Riset dari International Diabetes Federation menyebutkan bahwa diabetes dan perubahan iklim merupakan dua tantangan global yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan perlu diperhatikan oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia," terang dr. Dicky.
Menariknya dari sebuah survei independen yang berhasil menjaring 129 responden anak muda Indonesia, berusia 20 hingga 34 tahu mengenai persepsi terhadap risiko diabetes, perubahan iklim dan hubungan antara keduanya.
Ditemukan bahwa hanya 16,3 persen anak muda Indonesia yang percaya dirinya memiliki kemungkinan terkena diabetes sebesar 70 hingga 100 persen.
Baca Juga: Bukan Cuma Diabetes, Ini Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Bagi Anak
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis